Berhasil Diselamatkan, KJRI Pulangkan WNI Korban Penyekapan di Malaysia

- 16 November 2020, 18:55 WIB
Yonny Tri Prayitno, Konsul Jenderal KJRI Kuching Malaysia
Yonny Tri Prayitno, Konsul Jenderal KJRI Kuching Malaysia /Antara

PR TASIKMALAYA - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia Timur, didampingi kepolisian Malaysia telah melepaskan delapan orang tenaga kerja Indonesia yang disandera serta dianiaya oleh agen pekerja di Kota Miri, Sarawak.

"Pembebasan PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang disekap itu terjadi pada Sabtu (14/11) sekitar pukul 19.00 waktu setempat bersama pihak Polisi Kota Miri Malaysia," ungkap Yonny Tri Prayitno, Konsul Jenderal KJRI Kuching, di Sarawak, Senin, 16 November 2020.

Berkolaborasi dengan Polisi Kota Miri, Yonny menerangkan, menurut catatan Polisi Miri Malaysia, tenaga kerja yang menjadi korban penyekapan itu seluruhnya adalah perempuan berusia 35 hingga 58 tahun dan berstatus WNI.

Baca Juga: Sebut Kegiatan HRS Penuhi Protokol Kesehatan, Anies Baswedan: yang Melanggar Ya Harus Ditindak

Para korban penyekapan tersebut berjumlah 14 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak delapan orang diamankan di tempat sementara tiga orang telah dibawa ke Kota Miri pada jam 16.00 waktu setempat, kata Yonny.

Dikutip dari Antara oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Yonny mengungkapkan, petugas polisi Malaysia yang terlibat dalam penyergapan itu juga berhasil membekuk agen PMI yang menjadi pelaku penyekapan. Pelaku adalah seorang wanita asal Miri Malaysia dan didakwa dengan tuduhan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Sebelumnya, pada hari Kamis, 5 November 2020, pihak Kepolisian Miri memperoleh laporan dan permohonan bantuan yang datang dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sambas mengenai TPPO, penyekapan, dan penyiksaan terhadap 14 PMI yang seluruhnya adalah perempuan oleh agen PMI warga kota Miri.

Baca Juga: Abaikan Aduan Pekerja yang Dipecat Sepihak, DPR Tegur OJK: Ini Kasus Serius Apalagi ada Omnibus Law

"Terhadap laporan itu, maka kami segera melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan korban untuk mendapatkan kejelasan keberadaan dan kondisi korban yang sebenarnya," paparnya.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah