LRT Jabodebek Mulai Jalani Uji Coba, Menhub Bangga terhadap Hasil Karya Anak Bangsa

- 15 November 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi LRT.
Ilustrasi LRT. /Antara/Hafidz Mubarak A

PR TASIKMALAYA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek direncanakan akan beroperasi secara penuh pada pertengahan 2022. 

Sementara itu, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan mengatakan bahwa saat ini tengah dilakukan uji coba sistem persinyalan pada kereta ringan atau LRT Jabodebek tersebut.

Uji Coba persinyalan LRT Jabodebek dilakukan mulai dari Stasiun Taman Mini Indonesia Indah sampai dengan Stasiun Harjamukti di Cibubur yang dilakukan pergi pulang.

Baca Juga: Tanggapi Islamophobia dan Indonesiaphobia, Nur Wahid: Kurang Belajar Sejarah dan Agama yang Benar

"Hari ini saya bangga bahwa anak bangsa membangun LRT dengan kemampuannya sendiri. Seperti, PT Adhi Karya yang telah berhasil membangun konstruksi jalur yang telah mendapatkan MURI, PT LEN yang telah memberikan dukungan sistem dengan teknologi canggih, dan PT INKA yang membangun keretanya,” kata Menhub pada Minggu 15 November 2020 dalam keterangan tertulisnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Budi Menjelaskan bahwa Joko Widodo selaku presiden Republik Indonesia menginginkan agar adanya angkutan masal di kota-kota besar.

Tentunya dalam membangun angkutan transportasi massal perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak seperti pembangunan LRT Jabodebek ini.

Tentu di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir harus menerapkan dan memperhatikan protokol kesehatan agar pembangunan tetap berjalan.

Baca Juga: Provokasi Bisa Pengaruhi Stabilitas Nasional, Panglima TNI Imbau Pentingnya Persatuan dan Kesatuan

"Dengan kerja sama yang luar biasa, kita bisa membangun transportasi perkotaan yang bermutu tinggi. Pembangunan ini juga harus selesai tepat waktu dan dilaksanakan dengan patuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Dalam uji coba yang ditinjau oleh Menhub, Budi mengecek ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau Backup Operating Control Centre yang berada di Stasiun Harjamukti, Cibubur.

Selain melakukan uji coba dan mengecek persiapan LRT Jabodebek, Menhub juga membagikan masker kepada pekerja proyek LRT Jabodebek agar tetap memenuhi protokol kesehatan.

Dalam pembangunannya, LRT dibagi menjadi beberapa tahap, untuk tahap 1 terdiri dari 3 lintas pelayanan di antaranya lintas Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Bekasi Timur.

Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Kenali 3 Jenis Utama Diabetes sebagai Kampanye Kesadaran

Pembangunan tahap 1 LRT Jabodebek memiliki total panjang jalur 44,43 kilometer dan memiliki 17 stasiun pemberhentian.  

Progres pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 sampai dengan 6 November 2020 sudah mencapai 79,055 persen.

Untuk lintas Cawang sampai Bekasi Timur, pembangunan telah mencapai 72,983 persen, sedangkan lintas Cawang-Kuningan Dukuh Atas telah mencapai 75,162 persen dan 91,779 persen untuk lintas Cawang-Cibubur.

Dengan adanya kehadiran LRT Jabodebek sebagai moda transportasi massal diharapkan dapat mempersingkat waktu perjalanan.

Untuk rute LRT Jabodebek dari Cibubur sampai Dukuh Atas sepanjang 26 kilometer dapat ditempuh dengan waktu 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/ jam. Dengan headway atau waktu tunggu antar kereta antara 3-6 menit.

Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Kenali 3 Jenis Utama Diabetes sebagai Kampanye Kesadaran

Sementara dari Bekasi Timur sampai Dukuh atas dengan jalur sepanjang 30 kilometer dapat ditempuh hanya 45 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/ jam.

Jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi, waktu tempuh dengan rute yang sama bisa memakan waktu lebih lama yaitu sekitar 2 sampai 3 jam.

Diharapkan dengan adanya LRT Jabodebek ini, masyarakat dapat mengurangi kemacetan serta LRT merupakan kendaraan yang ramah lingkungan.

Beberapa teknologi moderen yang diterapkan pada pembangunan LRT Jabodebek ini di antaranya ada U-SHAPED GIRDER yaitu Teknologi girder berbentuk U yang diadaptasi dari Systra Perancis karena desainnya yang ramping, menyesuaikan dengan ketersediaan ruang di Jakarta.

Baca Juga: Beri Julukan untuk Anies Baswedan, Luqman Hakim: NATO, No Action Talk Only

Selain U-SHAPED GRIDER, LRT Jabodebek juga menerapkan sistem yang berfungsi untuk mengisolasi struktur jembatan apabila terdapat pergerakan tanah yang disebabkan oleh gempa.

Sistem tersebut merupakan pengembangan dari Elastomeric Bearing atau BE yang bernama Lead Core Rubber Bearing atau LRB.

PT Adhi Karya telah memulai proyek LRT Jabodebek ini sejak September 2015 di mana LRT Jabodebek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional.

Nilai proyek LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya ini memiliki nilai Rp 22,8 triliun dengan dua tahap pengerjaan.

Baca Juga: Pendaftaran BLT UMKM Diperpanjang, Targetkan 12 Juta Pelaku Bisnis

Untuk pembangunan tahap dua akan melayani 3 lintas sepanjang 39 kilometer dan melintasi 8 stasiun.

3 Lintas pelayanan LRT Jabodebek untuk pembangunan tahap dua akan melayani Dukuh Atas-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah