Maka dari itu , saat itu ia meminta agar bus-bus yang cenderung masih berfungsi baik, bisa dimanfaatkan.
Pasalnya, ketika bus itu dibiarkan terus terlantar berpotensi banyak dampak sosial.
Dampak sosial itu mulai dari digunakannya sebagai tempat mesum, hingga rentan menjadi sarang nyamuk.
Namun, rupanya bus-bus berlabel Transjakarta itu bukan milik PT TransJakarta.
Baca Juga: Wujud Jadikan Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar Dunia, Indonesia akan Temui Pihak AS
Sehingga, niatan Ade Yasin tak terealisasi, sampai akhirnya belakangan perusahaan swasta pemilik bangkai bus tersebut memusnahkannya.***