Wujud Jadikan Produsen Baterai Kendaraan Listrik Terbesar Dunia, Indonesia akan Temui Pihak AS

- 14 November 2020, 17:00 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. //instagram.com//@jokowi

“Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar,” kata Jokowi.

Dalam wawancara terpisah, Luhut mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan pengelola dana AS untuk membahas Omnibus law dan proyek lingkungan Indonesia.

Luhut menolak berkomentar secara khusus tentang rencana pertemuan dengan Tesla, tetapi mengatakan bahwa ada peluang yang sangat bagus.

Di mana, perusahaan ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia untuk memangkas biaya.

Baca Juga: Imunitas akan Meningkat! Lansia Disarankan Konsumsi 8 Jenis Makanan ini

Kepala eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan dia berencana untuk menawarkan kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama selama nikel ditambang "ecara efisien dan dengan cara yang ramah terhadap lingkungan.

Undang-undang Cipta Lapangan Kerja yang baru, yang menyelaraskan 79 undang-undang yang ada, mendapat kritik karena melonggarkan standar lingkungan.

Luhut mengatakan, Indonesia bisa membuat rantai pasokan aki ramah lingkungan dalam tujuh hingga delapan tahun dengan menyalakan smelter dengan sumber energi terbarukan, sehingga bisa menjual aki ramah lingkungan untuk mobil di pasar Eropa pada 2030. 

Jokowi berulang kali mengatakan undang-undang Cipta Kerja sangat penting untuk memotong birokrasi, memacu investasi, dan meningkatkan daya saing pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Dinilai Beri Isyarat untuk Tinggalkan Gedung Putih, Donald Trump: Waktu yang akan Menentukan

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah