Menengok ke belakang, pada periode pertama pemerintah Jokowi, salah satu relawan yang diangkat menduduki kursi komisaris adalah Fadjroel Rachman sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk (Persero). Jabatan itu didudukinya cukup lama hingga dicopot Erick Thohir pada Juni 2020.
Pada bulan yang sama, Fadjroel kemudian diangkat kembali sebagai komisaris di BUMN konstruksi lainnya, PT Waskita Karya Tbk (Persero). Tidak hanya menjadi komisaris, Fadjroel pada Oktober 2019 didapuk menjadi Juru Bicara Presiden hingga saat ini.
Nama lain pendukung Jokowi yang menduduki kursi Komisaris BUMN di jalur influencer atau relawan ada Yenny Wahid dan Triawan Munaf di PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).
2. Jalur Partai dan Timses, dari Rizal Mallarangeng hingga Arya Sinulingga
Di jajaran partai dan tim sukses Jokowi saat Pilpres 2019, banyak juga nama-nama pendukung yang menjadi komisaris di BUMN. Misalnya Rizal Mallarangeng dari Partai Golkar diangkat menjadi Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom pada 19 Juni 2020.
Baca Juga: Dibuka sampai Besok, Begini Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 11
Masih di Telkom, Erick Thohir juga menempatkan kader Partai NasDem, Wawan Iriawan, sebagai Komisaris Independen. Pengangkatan Wawan berbarengan dengan Rizal Mallarangeng.
Pada April 2020, giliran Irma Suryani Chaniago yang menduduki kursi empuk di Komisaris Independen PT Pelindo I (Persero). Dia merupakan politikus Partai NasDem.
Di BUMN sebesar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) alias BRI juga menjadi tempat mujur para pendukung Jokowi. Pada Rapat Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI Februari 2020, Erick Thohir mengangkat kader Partai PDIP Dwi Ria Latifa dan kader Partai Hanura Zulnahar Usman sebagai Komisaris BRI.
Tak hanya BRI, di PT Bank Mandiri Tbk (Persero), Erick Thohir juga menempatkan Arif Budimanta sebagai komisaris. Pengangkatannya dilakukan pada Februari 2020. Pada Pilpres 2014 lalu, Arif juga tercatat sebagai Timses Jokowi.