Data Penyebaran Covid-19 di Indonesia: 12 Daerah Kasus Aktif dapat Penanganan Prioritas

- 30 Oktober 2020, 17:50 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden /Dok. Setkab/
 
PR TASIKMALAYA - Penindakan pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan di mayoritas kabupaten/kota selama ini memperlihatkan hasil yang baik.
 
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menginformasikan, 79,3% atau 408 dari 514 kabupaten/kota memperoleh kasus aktif dengan jumlah 0 - 100 kasus. 
 
"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif dibawah seratus. Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," ujar Wiku ketika melaporkan kemajuan penindakan Covid-19 di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 29 Oktober 2020. 
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Covid-19, sebanyak 94, atau 18,2% kabupaten/kota memperoleh kasus aktif antara 101-1000 kasus.
 
Sedangkan 2,3% yang berarti 12 kabupaten/kota, mendapat kasus aktif lebih dari 1000 kasus. Total dari kabupaten/kota dengan kasus aktif lebih dari 1000 tersebut haruslah diwaspadai.
 
Untuk kasus meninggal, sebesar 63,2% yakni 325 kabupaten/kota memperoleh kematian 0 - 100 kasus. Kemudian 31,7% atau 163 kabupaten/kota mendapat kasus kematian dalam 11 - 100 kasus, dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota mendapat kasus kematian lebih dari 100. 
 
 
"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," lanjut Wiku.
 
Kemudian untuk pasien sembuh, total 57,6% atau 276 kabupaten/kota memperoleh kesembuhan lebih dari 75%.
 
Wiku menyebut, adanya kabupaten/kota yang mendapat persentase pasien pulih hingga 100%. Lalu 37,5% atau 193 kabupaten/kota mendapat kasus sembuh sekira 25 - 75 persen. 
 
 
"Satgas sangat prihatin, ternyata masih ada 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 persen,” tambahnya.
 
Ia berkata bahwa rata-rata kabupaten/kota yang menyandang jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan ramai penduduk. 
 
Meninjau jumlah pasien sembuh, kabupaten/kota yang terletak di ujung timur dan barat Indonesia mengalami kasus kesembuhan yang rendah.
 
 
"Hal ini dikarenakan belum masif-nya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," terang Wiku. 
 
Wiku menjabarkan, kabupaten/kota yang harus lebih diperhatikan untuk ditangani dalam hal kasus aktif, di antaranya ialah Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202).
 
Lalu, Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275) dan Jakarta Pusat (1.024).
 
 
"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi.
 
"Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," imbuhnya. 
 
Untuk kasus pasien meninggal, terdapat 26 kabupaten/kota yang mendata lebih dari 100, seperti Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281).
 
 
Kota Medan (263), Jakarta Utara (260), Gresik (226), Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153).
 
Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110) dan Kudus (108). 
 
Di samping itu, ada 13 kabupaten/kota dengan tingkat pasien pulih yang kurang dari 25%, yakni Natuna (0%), Nigada (0%), Belu (0%), Manggarai Timur (0%), Sarmi (13,3%), Kepulauan Yapen (14,2%), Maybrat (16,6%), Padang Lawas (19,5%), Bungo (20,8%).
 
 
Tak lupa, Wiku mengingatkan, Pemerintah Daerah yang memiliki tingkat kesembuhan rendah agar secepatnya bekerja sama dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19 Pusat supaya dapat dibantu penanganannya dan menaikan persentase kesembuhan.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x