PR TASIKMALAYA - Sebelumnya, saat meresmikan 13 kantor, 1 patung Soekarno dan 1 sekolah partai di Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020, Megawati mengakui dirinya pernah meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak terlalu memanjakan kaum milenial.
"Anak muda kita ini aduh. Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja, dimanja generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung?" ujar Megawati
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengaku tidak sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: 70 Persen Hutan Di Kalteng Diduga Telah Rusak, Walhi: Investor Harus Peduli Kelestarian Hutan
Terutama perihal Megawati yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial dan dinilai hanya tahu aksi demo saja.
"Tak tepat (pernyataan Megawati tersebut)," kata Mardani kepada wartawan, Kamis 29 Oktober 2020.
Menurut dia, dari sekian banyak milenial yang ikut demo, hanya segelintir oknum yang melakukan perusakan fasilitas umum, termasuk pembakaran halte busway pada aksi demo penolakan pengesahan Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) beberapa waktu lalu.
"Perusak halte adalah oknum," tegasnya.
Baca Juga: Seorang Pasien Nekat Melompat Dari Lantai 5 Rumah Sakit, Polisi: Murni Kasus Bunuh Diri
Mardani menyebut, pada kenyataannya banyak kaum milenial bangsa ini memiliki karya yang patut dibanggakan.
Di antaranya milenial yang menjadi pelaku startup, pelajar dan mahasiswa berprestasi, hingga milenial yang ikut demo tertib karena cinta negeri.
Adapun segelintir milenial yang dianggap tidak memberikan kontribusi bagi bangsa ini ditegaskannya bukan sepenuhnya salah mereka, melainkan kesalahan para senior pula.
Baca Juga: Peringati Hari Maulid Nabi, Berikut Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
"Jika milenial kurang berprestasi maka yang salah kita yang sudah senior. Mereka adalah aset negeri," tegas Mardani.***