Tak terasa bait demi bait telah tuntas dibaca oleh wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu. Kemudian disusul adegan saat Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes.
Baca Juga: Ledakan Bom di Pakistan Tewaskan Tujuh Orang, 4 Diantaranya Anak-anak
Berikutnya, Raja Kertanegara berniat untuk menyatukan Nusantara, hingga berlanjut pada pembacaan Sumpah Palapa, Sumpah Pemuda, dan kemudian Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Hampir satu jam berlalu, tak diduga Wali Kota Risma kembali memasuki singgasana panggung.
Pada detik-detik terakhir usai, penonton disuguhi oleh pemandangan Presiden UCLG ASPAC membacakan puisi kedua kalinya.
Baca Juga: Amankan 2.667 Pendemo Tolak UU Ciptaker, Kapolda Metro Jaya: 70 Persen Pelajar
Lebih menggetarkan, ia kembali membacakan Sumpah Merah Putih dan ditutup dengan lagu Merah Putih.
Seusai pentas, Wali Kota Risma mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pekerja seni yang telah tergabung.
Diantaranya Komunitas Jati Swara Indonesia, Sanggar Tari Gong Prada, Sanggar Tari Kembang Mojo, Penari Bendera dan Sanggar Baladewa.
“Kelak yang dimulai hari ini akan pasti lebih dari ini. Sekali lagi terima kasih. Kalian luar biasa,” kata Risma.***