Penerapan Sistem Demokrasi Alami Penuruan Skor, Jokowi: Jangan Berpolemik dan Jangan Ada Kegaduhan!

- 26 Oktober 2020, 12:50 WIB
Joko Widodo.
Joko Widodo. /ANTARA/.*/ANTARANEWS

Namun demikian, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, demokrasi Indonesia yang semakin menurun ini terjadi akibat polarisasi politik yang terjadi sejak Pilpres 2014.

"Ada polarisasi membelah warga, sehingga lawan politik itu dianggap sebagai musuh, bukan sebagai teman diskusi," ujar Burhanuddin Senin, 26 Oktober 2020, 

Sehingga, lanjut dia, Covid-19 bukan menjadi faktor utama demokrasi Indonesia menurun dalam hal presentase kebebasan mengeluarkan pendapat.

Kendati demikian, terang Burhanuddin, mayoritas masyarakat sekitar 62 persen masih mendukung sistem demokrasi, meskipun terjadi kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat.

Baca Juga: Israel akan Memulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia Awal November 2020

"Dari sisi normatif, dukungan publik terhadap demokrasi masih tinggi, tapi mereka mempunyai catatan Kritis atas pelaksanaan demokrasi pada tingkat kebebasan sipil ini yang harus di antisipasi oleh pemerintah, oleh aparat negara," jelasnya.

"Bagaimanapun demokrasi ini adalah legacy dari reformasi yang sudah kita perjuangkan dengan keringat dan darah, Jadi jangan sampai perasaan negatif itu makin membesar dan menimbulkan antipati dari demokrasi itu sendiri," tambahnya lagi. 

Diketahui beberapa saat terakhir terjadi berbagai permasalahan kenegaraan yang relevan dengan sistem demokrasi pemerintahan seperti maraknya aksi demontrasi yang dilakukan berbagai pihak untuk menolak kebiajakan dan keputusan negara.

Namun demikian, berdasarkan protes-protes tersebut saat ini banyak juga pihak yang diamankan bahkan ditangkap kepolisian karena diduga telah menimbulkan kegaduhan dan polemik di masyarakat. ***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @narasinewsroom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah