Pengamat ekonomi politik dari Think-Thank Center for Strategic and International Studies (CSIS), Edbert Gani mengatakan, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia berpikir bahwa perekonomian berada dalam keadaan lemah.
Baca Juga: Gandeng Google, Kemenag Laksanakan Program Pengembangan Madrasah
Menariknya, meski masyarakat Indonesia menilai perekonomian Indonesia berada di titik lemah namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi tidak menurun drastis.
“Artinya masyarakat paham bahwa ini adalah situasi global. Ketidakpastian saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi tersebar secara global,” jelasnya.
Tercatat kini, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan sekitar 5 persen dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pembatasan yang diberlakukan untuk menekan angka Covid-19 menyebabkan ekonomi berkontraksi 5,32 persen pada kuartal kedua tahun 2020.
Baca Juga: Jadwal Acara NET Hari ini, 22 Oktober 2020: Intip Keseruan 'The Return of Superman'
Gani menambahkan, kelas menengah ke bawah merupakan kelompok masyarakat yang merasakan dampak besar pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, bantuan langsung kepada masyarakat merupakan langkah tepat yang diambil oleh pemerintah Indonesia.
Kerentanan kelas menengah dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mendaftar kartu prakerja. ***