Ma'ruf Amin: Teologi Kerukunan Lebih Manusiawi untuk Ciptakan Perdamaian

- 13 Oktober 2020, 16:16 WIB
 Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. /Foto: Setwapres

PR TASIKMALAYA – Dalam menyelesaikan suatu konflik, cara-cara militer dan kekerasan hanya akan menimbulkan dendam, bukan perdamaian.

Oleh karena itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, mengajak untuk menggunakan pendekatan keagamaan untuk mencapai perdamaian daripada cara-cara militer dan kekerasan.

“Kita harus mampu membuktikan bahwa pendekatan keagamaan atau teologi kerukunan itu lebih manusiawi, mulia, dan manjur untuk menciptakan perdamaian yang langgeng, dibandingkan cara-cara militer dan kekerasan,” kata Ma'ruf Amin sebagaimana dikutip Pikiran-RakyatTasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Dampak Fenomena La Nina, Jokowi: Curah Hujan di Indonesia Naik 20-40 Persen

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada peringatan hari lahir ke-2.571 Nabi Konzi secara virtual, Selasa 13 Oktober 2020.

Menurut Ma'ruf, mengutamakan kerukunan dan toleransi keagamaan akan lebih kokoh daripada menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik.

“Perdamian yang dibangun di atas jalinan kesadaran tentang pentingnya kerukunan dan saling menghormati akan jauh lebih kukuh.

Baca Juga: Tobey Maguire, Andrew Garfield hingga Benedict Cumberbatch Siap Gabung Ramaikan Spider-Man 3

“Daripada suatu penaklukan militer dan kekerasan yang telah terbukti dalam catatan sejarah selalu menyisakan kehancuran dan dendam,” sambungnya.

Ma'ruf menjelaskan bahwa teknologi kerukunan bukan hanya mengajarkan untuk hidup berdampingan secara damai.

Tetapi, mengajak untuk saling menghormati, saling membantu, dan saling menolong tanpa memandang perbedaan latar belakang.

Baca Juga: Rakyat Masih Gigih Tolak UU Cipta Kerja, Prabowo Subianto: Sabar, Kita Coba Dulu

“Dalam agama Islam, prinsip ini merupakan bagian persaudaraan sesama warga bangsa atau Ukhuwwah wathaniyah,” tutur Ma’ruf.

Menurutnya juga, agama memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebagai pedoman, pembimbing dan tatanan nilai.

Ma'ruf Amin berharap pada Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), untuk menjadi bagian penting dalam pembangunan dan kerukunan di indonesia.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x