Colek Kaum Buruh, Arief Poyuono Kini Minta Jokowi Nonaktifkan Anies karena Dianggap Mbalelo

- 30 September 2020, 19:27 WIB
Ketua umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan PEN (LPPC19-PEN) Arief Poyuono, Twitter/@galamedianews
Ketua umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan PEN (LPPC19-PEN) Arief Poyuono, Twitter/@galamedianews /

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum Lembaga, Pemantau Penanganan Covid 19 & Pemulihan Ekonomi Nasional, Arief Poyuono kembali buka suara.

Arief kini mengajak kaum buruh untuk menentang kebijakan Anies Baswedan soal PSBB secara total di DKI Jakarta.

Menurut Arief, kebijakan itu bisa menimbulkan kerugian untuk kaum buruh, bahkan bisa menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja.

Baca Juga: Film G30S/PKI Dianggap Perlu Ditonton untuk Mengingat Fakta Sejarah Kelam

"Kaum buruh harus tolak PSBB ketat, kebijakan Anies Baswedan yang telah menyebabkan kerugian bagi kaum buruh," kata Arief dikutip dari RRI.

Arief menilai, kebijakan PSBB di Jakarta menyebabkan beberapa perusahaan terdampak dan PHK buruh besar-besaran.

Tak hanya itu, Arief juga kembali meminta Presiden Joko Widodo untuk menonaktifkan sang Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca Juga: Beri Kontribusi saat Pandemi, Google Meet Batalkan Pembatasan Layanan Gratis

"Gubenur DKI Jakarta sudah jelas jelas melakukan mbalelo pada presiden Joko Widodo dan membuat kebijakan PSBB ketat di Jakarta tanpa meminta izin pemerintah pusat dan hanya Anies Baswedan yang membuat aturan PSBB ketat dari seluruh kepala daerah di Indonesia," papar Arief.

Arief menyebut jika Anies mengumumkan PSBB secara total di Ibukota tanpa sepengetahuan pemerintah pusat dan khawatir jika langka itu ditiru daerah lain.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x