PR TASIKMALAYA – Viral seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lampung Utara disekap, dicekoki miras, dan diperkosa oleh 10 orang pria.
Pelajar berinisial N yang masih berusia 15 tahun ini disekap beberapa hari, sebelum akhirnya ditemukan di sebuah gubuk.
Korban dalam keadaan yang mengenaskan saat ditemukan di sebuah gubuk yang terletak di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, pada 17 Februari 2024.
Polisi saat ini sudah mengamankan enam dari 10 orang pelaku, di mana empat lainnya masih buron. Pelaku yang tertangkap terdiri dari tiga pria di bawah umur, dan tiga orang dewasa.
Baca Juga: Disebut Man of the Moment, Perjuangan Politik Prabowo Subianto Perlu Diapresiasi
Kronologi Kejadian Pemerkosaan di Lampung Utara
Korban dijemput oleh temannya yang berinisial D. Dia diajak untuk mengantar D bermain futsal. Namun, mereka tidak ke tempat futsal. Di tengah jalan, D justru membawa korban ke sebuah gubug.
Korban dipaksa untuk masuk ke dalam gubuk, yang ternyata sudah ada 9 pelaku lainnya yang telah menunggu. D dipaksa minum miras sampai mabuk. Dia kemudian diperkosa oleh D dan digilir oleh 9 pelaku lainnya.
Para pelaku menyekap korban N selama tiga hari sejak tanggal 14 Februari, hingga ditemukan pada 17 Februari.
Baca Juga: Ingin Mudik Gratis Motor Via Jalur Laut, Kemenhub Mulai Buka Pendaftaran
Korban Tak Diberi Makan dan Hanya Dicekoki Miras
Menurut keterangan dari ibu korban berinisial L, anaknya ditemukan dalam kondisi tergeletak dan tidak berdaya. Korban ternyata tidak diberi makanan sama sekali selama disekap, dan hanya dicekoki oleh miras saja.
"Anak kami sudah tergeletak saja, sudah nggak berdaya nggak dikasih makan tiga hari, cuma dikasih minuman keras saja," kata ibu korban pada Minggu, 10 Maret 2024, dikutip dari website Humas Polri.
"Dia sudah nggak pakai baju dia lagi, dia cuma pakai daster. Mungkin kalau hari itu nggak ketemu anak saya ini bisa mati, nangis saya sebagai ibu melihat kondisi putri saya ini," jelasnya.
Ibu korban mengatakan anaknya dalam kondisi yang tidak stabil. N mengalami trauma dan lebih sering mengurung diri di dalam kamar hingga terkadang berteriak histeris.***