Ini 2 Faktor yang Dapat Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi

- 28 September 2020, 22:03 WIB
JEMBATAN Teluk Kendari akan segera rampung dan dipercaya dapat membantu mendukung pemulihan ekonomi pasca virus corona.*
JEMBATAN Teluk Kendari akan segera rampung dan dipercaya dapat membantu mendukung pemulihan ekonomi pasca virus corona.* /Dok. PUPR/

PR TASIKMALAYA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Jokowi telah menggunakan strategi besar untuk melakukan pengendalian ekonomi.

Strategi besar yang dilakukan oleh Jokowi yaitu, penanganan masalah kesehatan, memperkuat jaring perlindungan sosial, serta menyiapkan stimulus pemulihan ekonomi.

“Pemulihan ekonomi tidak akan berjalan dengan cepat, bila pengendalian Covid—19 tidak tertangani dengan baik dan cepat,” ujarnya.

Baca Juga: Berikut 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 yang Meningkat Tajam

Ari menjelaskan, penanganan kesehatan menjadi prioritas utama pemerintah. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan jaring perlindungan sosial dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.

“Ekstensifikasi berbagai skema bantuan sosial terutama yang bersifat transfer tunai akan mendorong konsumsi rumah tangga dan menggerakan sisi permintaan,” lanjutnya.

Skema bantuan sosial yang dilakukan pemerintah seperti: PKH, Bansos tunai, BLT, Dana Desa, Kartu Pra Kerja, subsidi Gaji, Bansos Produktif, Program Padat Karya Tunai, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ikhtiar Ingin Pulang ke Indonesia, Ketua PA 212: Umat Rindu Habib Rizieq Shihab

Upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan skema stimulasi ekonomi. Ketiganya harus berjalan simultan dengan porsi yang terukur dan seimbang.

Untuk menjalankan strategi besar tersebut, Ari menjelaskan dibutuhkan upaya dinamis seperti isu kesehatan, yang fokus menggunakan strategi testingtracingtreatment, dan isolasi.

Baca Juga: Dinilai Memecah Belah Bangsa, Ratusan Massa Tolak Deklarasi KAMI di Surabaya

Ari menambahkan, strategi besar tersebut untuk menghasilkan rumusan penanganan Covid-19 dalam skala lokal.

“Setiap daerah seharusnya mempunyai informasi yang kuat mengenai perkembangan kasus dan berusaha mencari cara untuk mengendalikannya. Sebuah pengendalian dilakukan di skala lokal harus berbasis data scientific,” tambahnya.

Terdapat dua mekanisme yang secara simultan bekerja di dalamnya, seperti halnya edukasi publik.

Baca Juga: Diisukan Tutup, PT Solo Makmur Manufaktur Kreasi Buka Suara soal Pabrik Mobil Esemka

Selain itu, masyarakat dihimbau agar tidak hanya sekedar mematuhi protokol, namun juga menjadikan protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.

“Sebab dalam situasi pandemic saat ini, dan pasca pandemi sudah selayaknya dibentuk mekanisme kebiasaan baru, termasuk perilaku sosial masyarakat harus berubah, beradaptasi dengan situasi pandemi.

"Cara-cara edukatif itu memang perlu kita dorong dengan melibatkan sosiolog, antropolog, budayawan, agamawan,” tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x