Seniman Solo Meninggal Dunia saat Kampanye, Sempat Bersalaman dengan Ganjar-Mahfud

- 10 Februari 2024, 15:05 WIB
Seniman pewayangan Solo Blacius Subono (70) meninggal dunia dalam kampanye terakhir pasangan calon no 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Sabtu, 10 Februari 2024.
Seniman pewayangan Solo Blacius Subono (70) meninggal dunia dalam kampanye terakhir pasangan calon no 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Sabtu, 10 Februari 2024. /Antara/

PR TASIKMALAYA - Seorang seniman Solo dikabarkan meninggal dunia usai mengisi acara puncak kampanye pasangan Calon Presiden dan Wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Diketahui bahwa hari ini, Sabtu, 10 Februari 2024 pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD melaksanakan puncak kampanye yang digelar di Plaza Balai Kota Surakarta, Solo.

Diketahui bahwa seniman Solo tersebut bernama Blacius Subono. Ia merupakan salah satu empu pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Berita meninggalnya Subono juga telah dibenarkan oleh dua rekannya, Eko Supriyanti dan Budhayawan ST Wiyono.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud di Mata Pemimpin Ponpes Fauzan: Sosok yang Bisa Hargai Ulama dan Santri

Keduanya menyebut jika Subono meninggal saat mengikuti kegiatan kampanye di panggung Plaza Balai Kota Surakarta. Subono kala itu memakai kostum tokoh punakawan Semar.

"Benar Pak Subono tadi meninggal dunia," dikutip dari ANTARA.

Ia tiba-tiba jatuh usai tampil dengan adegan terakhir pertunjukan wayang atau penyerahan wayang di Plaza Balai Kota Surakarta.

Dikabarkan jika almarhum sebelum jatuh tak sadarkan diri masih sempat bersalaman dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Almarhum pun sempat dibawak ke rumah sakit dan dilaporkan meninggal dunia.

Sebelumnya, Subono melakukan latihan seni wayang setiap hari dan memiliki semangat dalam seni pewayangan yang luar biasa. Kemungkinan, almarhum kelelahan.

Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Ganjar dan Anies Miliki Kesamaan saat Debat Kelima Pemilu 2024

Dikatakan Eko Supriyanto, Subono merupakan salah satu Maestr Wayang di Surakarta. Dia sosok yang tegas dan kreatif dalam seni pedalangan di ISI.

Almarhum pun sangat gila dalam berkarya dan tidak pernah biasa-biasa dalam menjalankan seni pedalangan.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x