Network
PR TASIKMALAYA - Dikabarkan pada Selasa, 2 Januari 2024 malam, seorang petinggi dari kelompok Hamas telah terbunuh akibat serangan drone yang dilakukan oleh pasukan militer Israel di Beirut, Lebanon.
Secara spesifik, pembunuhan itu telah merenggut nyawa seorang petinggi yang menjabat Wakil Ketua Hamas, Saleh Arouri. Atas hal itu, kekuatan bersenjata dan politik Syiah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon, Hizbullah memberikan tanggapan.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah pada Rabu, 3 Januari 2024, menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak akan membiarkan kejadian tersebut begitu saja.
Dia menyebut, bahwa serangan dari Israel dan diketahui telah menewaskan petinggi Hamas itu adalah serangan yang berbahaya.
Baca Juga: Afrika Selatan Ajukan Kasus ke Pengadilan Tinggi PBB dan Anggap Israel Lakukan Genosida
“Apa yang terjadi kemarin dan pembunuhan Arouri sangat berbahaya,” kata Hassan menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Anadolu, Kamis, 4 Januari 2024.
Lebih lanjut, Hassan menjelaskan bahwa serangan yang dilancarkan pasukan militer Israel di wilayah selatan Beirut itu baru kembali terjadi sejak tahun 2006 silam.
“Serangan ini adalah yang pertama sejak tahun 2006,” katanya menambahkan.
Hassan juga menyebut bahwa serangan brutal yang dilakukan tersebut adalah upaya dari pasukan militer Israel untuk mencapai citra kemenangan. Sebab dalam hal ini, menurutnya mereka masih belum berhasil mencapai kemenangan dan tujuan utamanya di Gaza.
