Network
PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu, band legendaris Coldplay telah menggelar konser yang memanjakan para penggemarnya di Indonesia. Sebelum konser dimulai, penonton diberikan fasilitas gelang Xyloband yang digunakan untuk memeriahkan acara konser.
Namun gelang tersebut harus dikembalikan setelah acara selesai dan dihitung berapa persen gelang yang dikembalikan oleh penonton. Setelah melewati beberapa hari pasca konser, persentase pengembalian gelang Xyloband di Indonesia tersebut mencapai 77 persen.
Hal itu lantas menuai komentar dari warganet karena aturan dasar dalam konser Coldplay tidak diindahkan. Kebanyakan penonton di Indonesia malah membawa pulang gelang tersebut.
Psikolog Perkembangan Anak, Remaja, dan Pendidikan, Theresia Novi Poespita Candra lalu memberikan alasan mengapa banyak warga Indonesia yang tidak mengembalikan gelang Xyloband ke panitia, setelah konser Coldplay berakhir.
Baca Juga: Ghisca Debora Disebut Pakai Uang Tipu-tipu Tiket Coldplay untuk Judi Online, Begini Kata Polisi
Menurut Theresia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis etika dan kejujuran. Hal tersebut terlihat dari banyaknya penonton yang tidak mengembalikan gelang Xyloband ke panitia.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, aturan paling utama dalam penggunaan gelang Xyloband adalah harus dikembalikan ke panitia setelah acara konser selesai.
Orang yang tidak mengembalikan gelang Xyloband setelah konser ternyata mencerminkan perilakunya di kehidupan sehari hari. Theresia menyatakan bahwa tidak mengembalikan barang, seperti gelang Xyloband adalah contoh nyata dari tindakan yang tidak etis.
Di samping itu, ada pula yang mencari kesempatan dengan menjual gelang tersebut melalui merchant online.
