Network
PR TASIKMALAYA - Dalam Pemilu 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan para pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), agar masjid tetap menjadi tempat ibadah. Bukan tempat kontestasi politik.
Yaqut menegaskan jika masjid sebagai tempat ibadah umat muslim dan menjadi tempat pemersatu serta tempat saling silaturahmi antar sesama umat bukan untuk ajang politik jelang Pemilu 2024 mendatang.
"Nah, itu salah satunya supaya masjid itu menjadi benar-benar menjadi tempat mempersatukan bukan menceraiberaikan, termasuk di dalamnya yang kita harus jaga agar masjid tidak digunakan sebagai tempat untuk kontestasi politik, ini yang mau kita jaga," kata Yaqut pada 8 November 2023.
Dia tekankan, tidak ada aktivitas politik di masjid kecuali yang bersifat mempersatukan. Pihaknya meminta menjaga tempat tersebut serta menjaga fungsi aslinya agar identitas dari tempat ibadah itu tetap terjaga.
Baca Juga: Menag Yaqut Jelaskan 6 Rincian Biaya Ibadah Haji Tahun 2023, Berapa?
"Fungsi politik itu tidak di masjid kecuali politik kebangsaan, politik kekuatan. Politik elektoral silakan tapi di luar masjid, itu menjadi salah satu tujuan kenapa Rakornas itu kita segerakan," tuturnya dikutip dari PMJ News.
"Ini kan anggotanya semua takmir, kita punya 21 ribu kelembagaan mulai dari pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa," imbuhnya.
Di lain hal, soal Pemilu 2024, Yaqut menghimbau masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.
"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," ujar Menag pada 3 September 2023.
