PR TASIKMALAYA - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak ragu memecat kader yang tidak tegak lurus dengan keputusan partai.
PDIP akan memberikan sanksi tegas pada siapapun yang tidak mendukung rekomendasi dari DPP dan tak patuh keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal ini merujuk pada pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2020.
Baca Juga: Diberikan 34 Pertanyaan dalam Waktu 5 Jam, Jaksa Pinangki Sirna Lebih Memilih untuk 'Menyerah'
Sanksi itu tak tanggung-tanggung, pasalnya mereka yang tak patuh akan langsung dilakukan pemecatan.
"Sanksinya nanti kami usulkan ke DPP, sanksinya pasti pemecatan. Enggak usah dikasih ruang orang-orang kayak gitu," kata Bambang, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Berani Lawan Mega? Ketua PDIP: Kami Pecatin Semua!
Sebelumnya, ia menerima laopran ada dua kader PDI Perjuangan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Blora yang terancam dipecat sebagai kader parpol tersebut.
Baca Juga: Merasa Muak dan Kesal Karena Selalu Disamakan dengan Tiongkok, Taiwan Akan Luncurkan Paspor Baru
Kedua kader itu adalah Mundjirin, Bupati Semarang saat ini mendukung istrinya Bintang Narsasi Mundjirin maju sebagai bakal calon Bupati Semarang yang diusung parpol lain.
Satu lagi yakni Dwi Astutiningsih, anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Blora yang maju pilkada melalui Partai Demokrat.
"Nanti kami pecati semua, (Mundjirin, red.) sudah 10 tahun merasakan harkat martabat di PDIP terus pindah begitu saja, etikanya enggak ada," ujarnya lagi.
Baca Juga: Merasa Kapok, Warga yang Tak Pakai Masker di Pasar Rebo Sempat Jalani Sanksi Masuk Peti Mati
Bahkan ia mengatakan bahwa PDIP tak segan menyingkirkan orang yang hanya peduli kepentingan pribadi di atas kepentingan masyarakat.
"Kalau partai untuk kepentingan keluarga saja, ya, harus kami singkirkan karena partai itu untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.*** (Redaksi WE Online)