Network
PR TASIKMALAYA - Belum lama ini, beredar kabar bahwa Ma'ruf Amin sudah goyah dari posisi Wakil Presiden, dan posisinya akan diganti oleh Prabowo Subianto.
Menanggapi kabar tersebut, Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid mengutarakan pandangannya.
Ia menilai bahwa isu itu muncul lantaran Ma'ruf Amin kurang menonjol sebagai Wakil Presiden.
Baca Juga: Ceritakan Hal Lucu Sebelum Debut, Baekhyun EXO Ungkap Alasan Dia Terdorong Menjadi Superstar
Abdul kemudian menyatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat Ma'ruf Amin bisa terguncang seperti itu.
"Entah ini idenya dari mana atau siapa yang melemparnya, tapi bacaan saya ada beberapa hal kenapa wapres digoyang dan siapa yaang kira-kira melemparnya?" ujar Abdul, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Posisi Wapres Ma'ruf Amin Mudah Goyah, Cak Hamid Ungkap Alasannya
Abdul menyebut ada dua faktor yang membuat Ma'ruf amin mudah tergoyah, salah satunya yakni ia disebut tak punya kaki kuat untuk menopang dan tak memiliki partai politik pendukung.
Baca Juga: Prediksi Gelombang Dua Benar Terjadi, Korsel Khawatirkan Kurangnya Ranjang atas Lonjakan Covid-19
Kemudian, di Istana Wapres masih dikuasai kelompok Jusuf Kalla yang menjadi alasan Ma'ruf mudah goyah.
"Kedua, masuk di akal apa yang diutarakan kawan-kawan IPW (Indonesia Police Watch) bahwa di Istana Wapres masih dikuasai kelompok JK, sehingga beliau tidak punya think tank yang cukup," lanjut Hamid.
Ia memberikan saran agar Ma'ruf Amin tak lagi diguncang dan memiliki dukungan cukup.
Baca Juga: Hatinya Gampang Tersentuh, Berikut ini Zodiak yang Sangat Mudah Menangis dan Cara Mengatasinya
Abdul pun menyarankan agar Ma'ruf Amin kembali ke rumah besarnya yakni NU agar ia idak seperti anak panah yang lepas sehingga mudah dipatahkan.
"Karena jika NU mem-back-up, maka PPP dan PKB bisa juga menjadi perisainya," jelasnya.*** (Redaksi WE Online)
