Meski belum tahu bagaimana cara kerja polusi udara dalam mengganggu kesehatan mental, namun studi menyebutkan bahwa polusi yang terhirup dan masuk ke saluran pernapasan, memicu perubahan pada area otak dan memengaruhi emosi seseorang.
Melalui dtudi neuroimaging, ditemukan adanya kaitan antara polusi udara dengan perubahan dan fungsional di dalam otak seperti amigdala, hipokampus, dan konteks prefrontal.
Polusi udara juga menimbulkan peradangan dalam saraf yang memicu kesehatahn mental itu bisa terjadi.
"Tim peneliti menemukan 73 persen dari total studi (yang mereka tinjau) melaporkan adanya gejala dan perilaku masalah mental yang lebih tinggi pada manusia dan hewan setelah terpapar oleh polusi udara yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata," terangnya.
Baca Juga: Fenomenal, Erigo x JKT48 di Shopee Live Raup Rp5 Miliar Kurang dari 10 Menit
APA juga menyebut bahwa polusi udara dapat memperberat masalah kejiwaan yang sebelumnya sudah dialami oleh anak-anak.
Hal ini dibarengi dengan bukti bahwa adanya hubungan antara paparan polusi udara yang tinggi dengan mengingkatnya kunjungan anak-anak ke ruang gawat darurat psikiatri.***