PR TASIKMALAYA – Dalam rangka membuat Pemilu 2024 lebih damai dan aman, salah satu hal yang paling meresahkan sebagian masyarakat adalah berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian.
Perihal ujaran kebencian dan hoaks di Pemilu 2024, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu bernama Profesor Sagaf S Pettalongi memberikan suatu pernyataan mengenai hal itu.
Menurutnya, informasi berupa hoaks dan ujaran kebencian yang disebarkan oleh pihak tertentu sangat mengganggu kualitas Pemilu 2024 itu sendiri.
Bahkan dampak yang diberikan jika menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian bisa membuat Pemilu 2024 tidak kondusif.
Baca Juga: Bak Kebun Binatang, Ini Dia Deretan 5 Artis Pelihara Hewan Liar di Rumah!
“Hoaks dan ujaran kebencian memberikan dampak terganggunya kondusifitas daerah, serta persatuan dan kesatuan masyarakat,” ucap dia pada 26 Juli 2023, dikutip dari ANTARA.
Perihal soal pelaksanaan Pemilu 2024, Sagaf menyebut perkembangan teknologi sudah mulai mengubah gaya hidup masyarakat apalagi kehadiran berbagai media sosial untuk kemudahan informasi.
“Tidak bisa dipungkiri, bahkan dewasa ini kehidupan manusia seakan tidak bisa dipisahkan dengan kehadiran media sosial dan sistem informasi digital,” katanya.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi juga bisa dijadikan sebagai alat untuk membuat hoax dan tindakan ujaran kebencian yang dilakukan oleh para oknum.