Ceritakan Kisahnya Saat Mengangkat Pejabat Bermata Sipit, Ahok: Nanti Gue Dibilang 'Tanda Kutip'

- 19 Agustus 2020, 11:00 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).*
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).* //Instagram/@basukibtp

PR TASIKMALAYA - Pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Komisaris PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menceritakan kisahnya saat menjabat di DKI Jakarta.

Di kesempatan tersebut, ia membicarakan terkait keutamaan meritrokrasi dalam pengangkatan jabatan.

Sebelumnya ia menceritakan bahwa dirinya sempat ragu untuk mengangkat calon pegawai yang bermata sipit.

Baca Juga: Dinyatakan Meninggal Karena Diabetes, Jenazah Bocah Sempat Membuka Mata dan Mencoba Berkedip

Pasalnya ia menilai bahwa setelah pengangkatan tersebut akan banyak masyarakat yang memandanganya dengan pikiran yang salah.

Namun saat itu, ia mengangkat pejabat bermata sipit yang memiliki kualitas yang bagus.

"Ada satu pejabat, saya lihat wah ini sipit ini, kayak gini nanti gue dibilang terima yang sipit ini, dibilang, tanda kutip, terima yang kafir. Tapi saya pikir ini yang terbaik," kata Ahok, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Kinerja Pertamina Melorot, Pigai: Tanda-Tanda Ahok Jadi Menteri!.

Baca Juga: Akui Kekecewaannya pada Hana Hanifah, Kriss Hatta: Gak Mau Lama-lama dengan Orang Seperti itu

Ia saat itu takut pengangkatan jabatan tersebut mengundang kritik berbau Suku Agama Ras dan Atargolongan (SARA).

Namun, akhirnya, yang bersangkutan diketahui beragama Islam, bukan mualaf dan bukan Tionghoa.

Ahok mengatakan ia berasal dari etnis Sunda yang secara kebetulan memiliki mata sipit.

"Coba bayangkan, kalau saya memutuskan memilih orang karena takut dikatain orang karena SARA, ini menjadi salah," ujarnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Sita Anjing Peliharaan, Menjualnya ke Restoran untuk Hadapi Krisis Pangan Korea Utara

Ia berharap dengan kejadian seperti itu, pemimpin bisa memilih pejabat yang memang berkualitas bukan hanya dipandang berdasarkan SARA.

Saya harap di Ulang Tahun ke-75 Republik Tercinta ini, kita utamakan meritokrasi di atas SARA," tukasnya.*** (Redaksi WE Online) 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah