Pengamat: Kemungkinan Akan Terbentuk 3-4 Koalisi Pilpres 2024

- 23 April 2023, 14:36 WIB
Ilustrasi - Pengamat Politik Universitas Paramadina, memprediksi akan terbentuk 3 sampai 4 koalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ilustrasi - Pengamat Politik Universitas Paramadina, memprediksi akan terbentuk 3 sampai 4 koalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. /Dok. Kabar Banten/

PR TASIKMALAYA - Ahmad Khoirul Umam, Pengamat Politik Universitas Paramadina, memprediksi akan terbentuk 3 sampai 4 koalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sebagai respon dari keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Geliat bursa capres kembali hangat. Setelah PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, tentunya akan semakin memperjelas kemana arah politik yang akan diambil oleh para partai dalam kontestasi ini. 

Telah berlalu lebih awal, partai Nasional Demokrat (NasDem) mengusung Anies Basweddan sebagai Capres 2024.Kemudian ikut serta dalam pengusungan Anies, yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ahmad Khoirul Umam menjelaskan bahwa PDIP memiliki peluang yang kuat untuk membentuk poros sendiri tanpa bergabung dengan koalisi lainnya yang sudah ada yaitu, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIKR), yang dikabarkan akan segera menjadi koalisi besar.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Bakso di Bandung yang Enak, Nomor 3 Wajib Dicoba!

"Konsolidasi koalisi super antara koalisi besar plus PDIP hampir bisa dipastikan gagal sehingga PDIP akan maju secara terpisah dari koalisi besar yang dapat membuka kemungkinan terbentuknya tiga poros koalisi capres," jelas Ahmad Khoirul Umam, Jakarta, 22 April 2023, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Kondisi yang berbeda dapat terbentuk, yaitu menjadi 4 poros. Ketika koalisi besar tersebut tidak mencapai kesepakatan. Kemjungkinan 4 poros tersebtu diantaranya, PDIP, koalisi besar, pecahan koalisi besar, dan koalisi Perubahan (terdiri dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem).

Sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), Ahmad Khoirul Umam memiliki pandangan bahwa dengan diusungnya Ganjar Pranowo sebagai capres merupkan respon cepat PDIP terhadap tekanan dari sejumlah partai politik pendukng pemerintah.

"Pencapresasn Ganjar oleh PDIP berarti menutup peluang negosiasi politik yang hendak dilakukan koalisi besar yang dikomando Gerindra. Artinya, proposal pencapresan Prabowo ditolak keras PDIP. Dengan demikian, pencapresan Ganjar ini merupkan respon cepat PDIP yang sejak awal sadar betul dirinya dikepung partai-partai lingkaran Istana hang mangakumulasi 49,3 persen kekuatan kursi parlemen," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x