Terkait Gaya Hedonis dan Kasus Pajak, Begini Komentar dari Presiden Jokowi

- 2 Maret 2023, 17:56 WIB
Presiden Jokowi Tekankan Dukungan Anggaran BPBD Untuk Tanggulangi Bencana di Daerah-f/istimewa
Presiden Jokowi Tekankan Dukungan Anggaran BPBD Untuk Tanggulangi Bencana di Daerah-f/istimewa /

PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai memberikan berbagai komentar soal gaya hedonis dari para pejabat dalam beberapa hari terakhir, termasuk menegur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Presiden Jokowi melihat para perilaku pejabat dan pelayanan publik yang terkadang melakukan gaya hedonis. Tentu gaya hedonis dari pejabat membuat kekecewaan di mata publik.

Jokowi melihat beragam kekecewaan yang dilontarkan kepada publik melalui sosial media terkait gaya hedonis dari para pejabat. Serta terlihat ada Aparatur Sekretariat Negara (ASN) yang melakukan hal serupa.

Hal mengenai gaya hedonis yang dilakukan oleh pejabat atau ASN disampaikan oleh Jokowi pada suatu kesempatan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 2 Maret 2023.

Baca Juga: Nggak Rewel, Ahmad Dhani Akan Merestui jika El Rumi dan Fuji Berjodoh

"Menurut saya, pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa. Lalu pamer kekuatan, pamer kekayaan hedonis," tutur Presiden.

Dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, Jokowi mengingatkan kepada ASN untuk melayani masyarakat secara konsisten. Maka dari itu, Jokowi kasih peringatan kepada pejabat dan ASN yang pamer kekayaan di media sosial.

Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di Instagram, di media sosial," ujarnya.

“Kalau aparat birokrasi, sangat sangat tidak pantas," sambungnya.

Baca Juga: Tes IQ: Panggilan untuk si Teliti! Mari Bermain dan Temukan 3 Perbedaan Pada Gadis Tennis Ini dalam 33 Detik

Tidak hanya menyinggung pejabat dan ASN, mantan walikota Solo itu juga menegur Sri Mulyani mengenai kasus pajak yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu.

Jokowi mengingatkan kepada Sri Mulyani agar berbagai program pembangunan harus berjalan lancar dan tidak ada yang gagal lantaran kasus tersebut.

"Terkait rencana kerja pemerintah tahun 2024, saya nanti minta langsung ke Menkeu untuk menjelaskan secara detail mengenai ini," terang Jokowi.

Bukan tanpa alasan mengapa Jokowi mengatakan ini, hal ini berkaitan dengan uang negara yang seharusnya dipakai untuk pembangunan di Indonesia. Bukan untuk hedonis.

Baca Juga: Tes IQ: Panggilan untuk si Teliti! Mari Bermain dan Temukan 3 Perbedaan Pada Gadis Tennis Ini dalam 33 Detik

Semenjak kasus Mario Dandy mencuat ke publik, sebagian masyarakat yang bekerja sebagai ASN mulai berpikir dua kali untuk melakukan gaya hedonis.

Terlebih kekayaan Rafael bernilai fantastis, sehingga pihak KPK mulai bergerak untuk mencari tahu soal kekayaan dari Rafael itu sendiri.

Sehingga, kasus ini juga bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi masyarakat umum. Supaya para masyarakat bisa mengurangi gaya hedonis.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah