Edhy juga mengklaim keputusan pembukaan izin ekspor benih lobster adalah untuk memfasilitasi nelayan yang sehari-hari bekerja menangkap benih.
Namun ternyata keputusan itu tak lantas membuat Hadi Suprapto setuju, dan malah mempelesetkan akronim nama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menjadi partai tempat Edhy bernaung.
"Bisnis benih lobster telah menjadi Kementerian KKP menjadi ladang rente para kader Gerindra. Dan membuat Gerindra jadi Gelindra (Gerakan Lobters Indonesia Raya)," kata Hadi, Selasa 7 Juli 2020.
Baca Juga: Menabung untuk Berobat, Uang Senilai Rp 320 Juta Milik Seorang Ayah Habis oleh Sang Anak untuk PUBG
Menurutnya, bisnis benih lobster menjadi ladang rente karena banyak sekali kader Gerindra menikmati kemudahan dari Menteri KKP.
"Pemberian kuota ekspor benih lobster oleh Menteri KKP kepada sejumlah perusahaan milik kader Gerindra menunjukan nepotisme dan kolusi yang kuat," duganya.***