Suharso: Presiden Ingin Menekan Angka Kemiskinan Ekstrem di Indonesia, Covid-19 Jadi Tantangan

- 24 Juni 2020, 19:38 WIB
ILUSTRASI kemiskinan.*
ILUSTRASI kemiskinan.* /PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo disebutkan sedang concern untuk terus menekan angka kemiskinan di Tanah Air, terutama kemiskinan ekstrem.

Pemerintah juga kini tengah menghidupkan segala sektor, mulai dari UMKM hingga usaha lainnya. Bukan tanpa alasan, hal ini difokuskan agar Sumber Daya Manusia (SDM) terus berkarya dan produktif.

Disampaikan oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Presiden Joko Widodo menginginkan kemiskinan ekstrem pada 2024 berada di level 0 persen. 

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin Minta Fatwa Salat Tanpa Wudu dan Tayamum

“Jadi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang menginginkan bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol,” ujar Politisi PPP pada Selasa, 23 Juni 2020.

Angka kemiskinan di Indonesia saat ini sudah berada di level 1 digit yakni 9,22 persen pada September 2019. 

Suharso mengatakan kemiskinan ekstrem dan kemiskinan biasa merupakan dua hal yang berbeda.

Baca Juga: Reka Ulang Pembacokan Kasus John Kei, Korban Ditusuk Berkali-kali hingga Tewas

Kemiskinan ekstrem sendiri merupakan jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

“Lalu kemiskinan biasa adalah orang yang berada di garis kemiskinan yaitu memiliki pendapatan Rp 440.538 per kapita per bulan (per September 2019),” ungkap dia kepada PMJ News. 

Dia menambahkan, dengan adanya Covid-19 ini tantangan untuk mengentaskan kemiskinan membutuhkan usaha ekstra yang luar biasa.

“Seperti mulai dari perencanaan berbasis bukti di daerah provinsi sampai pedesaan,” kata Suharao.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x