Pemprov DKI Lakukan Langkah Cepat Dalam Antisipasi Kasus Gagal Ginjal Akut: Dinkes Koordinasi Terus

- 20 Oktober 2022, 16:27 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yakni Heru Budi Hartono.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yakni Heru Budi Hartono. /ANTARA/Desca Lidya Natalia

PR TASIKMALAYA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yakni Heru Budi Hartono turut memberikan komentarnya terkait soal kasus gagal ginjal akut yang telah terjadi di Tanan Air dan juga termasuk di Jakarta.

Heru Budi Hartono menyebut bahwa pihaknya siap untuk melakukan dua langkah cepat dalam waktu dekat terkait kasus gagal ginjal akut tersebut.

Menurutnya, langkah yang pertama adalah dengan meninjau terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di kawasan Ibu Kota, seperti Puskesmas.

"Ya, pasti ke Puskesmas dan lain-lain," kata Heru Budi Hartono di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 Oktober 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJNEWS, Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Juga: Kenali 3 Zat Kimia Berbahaya dalam Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Balita

Kemudian langkah yang kedua adalah terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) dan terhadap pemerintah pusat yakni Kementerian Kesehatan (Kemkes) terkait dalam penanganan kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta.

"Dinkes koordinasi terus (dengan Kemkes)," tutupnya.

Sekedar informasi, bahwa sebelumnya Kemkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melaporkan total Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI) sebanyak 206 kasus sampai 18 Oktober 2022.

Seperti yang diketahui bersama bahwa sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) yakni Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa sebanyak 99 balita meninggal dunia.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Meningkat, Berikut Daftar 14 Rumah Sakit Rujukan yang Ditunjuk Kemenkes

Menurut hasil pemeriksaan medis telah ditemukan adanya kandungan zat kimia yang berbahaya dan dapat merusak ginjal.

"Intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya,” tutur Budi Gunadi Sadikin di Banten, pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Menurut Budi Gunadi Sadikin setelah diambil darahnya, kemudian ditemukan zat kimia yang sangat berbahaya.

“Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," jelasnya.

Baca Juga: Maraknya Gagal Ginjal pada Anak, Ini 8 Langkah Aman Konsumsi Obat-obatan yang Wajib Masyarakat Ketahui!

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa sebelumnya pihaknya sudah mendatangi rumah dari keluarga balita yang meninggal dunia dan meminta obat-obatan yang telah diminum.

Menurutnya, obat-obat yang telah diminum juga mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya.

"Kemudian kita datangi rumahnya kita mintakan obat-obat yang diminum. Itu juga mengandung bahan-bahan tersebut,” ujarnya.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x