Network
PR TASIKMALAYA – Ancaman resesi global 2023 mendatang membuat masyarakat dunia khawatir, tak terkecuali Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pun buka suara soal kondisi Indonesia di tengah ancaman resesi global 2023 mendatang.
Berdasarkan keterangan yang diberikan Luhut, saat ini pemerintah tengah menyiapkan berbagai skenario untuk menghadapi ancaman resesi global 2023.
Menjadi menarik karena tiba-tiba saja Luhut menyebut ‘Perang Rakyat Semesta’ di tengah-tengah pembahasan ancaman resesi global 2023.
“Presiden sudah perintahkan kemarin untuk melakukan stress test. Dicek, kalau ada skenario begini apa yang terjadi, bagaimana ekonomi kita masih bisa tidak,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Indonesia sendiri saat ini tengah bersiap-siap menghadapi kondisi perfect storm.
Perfect storm merupakan kondisi yang terjadi karena adanya tiga permasalahan yang terjadi sekaligus.
Ketiga permasalahan penyebab perfect storm yaitu resesi baik teknis maupun efektif, ketidakpastian akibat kondisi geopolitik, dan ancaman inflasi tinggi termasuk di beberapa negara maju.
Baca Juga: Update Kasus KDRT yang Dilakukan Rizky Billar pada Lesti Kejora, AKP Numra Dewi Angkat Bicara
Oleh karena itu, saat ini Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan skenario-skenario terburuk untuk menghadapi kondisi tersebut.
Luhut menambahkan, hendaknya semua pihak bekerjasama untuk siap menghadapi ancaman resesi global 2023.
“Ya seperti perang rakyat semesta kalau istilah di tentara,” katanya.
Maksud dari istilah ‘perang rakyat semesta’ yaitu, bagaimana setiap individu siap untuk mencukupi kebutuhannya dengan cara menanam bahan makanan guna menekan inflasi.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Jokowi Tampilkan Ijazah Asli ke Publik?
“Saya di rumah meski di Kuningan (Jakarta), tetap menanam cabai, bawang, paling tidak buat kebutuhan kami dan cucu,” tuturnya.
Imbauan Luhut agar masyarakat Indonesia mulai menanam bahan pangan sehari-hari agar ketika kondisi buruk terjadi tidak ada kekurangan, setidak-tidaknya kebutuhan dasar terpenuhi.
“Jadi kalau semua itu kita lakukan, kita tidak akan kekurangan, paling tidak beberapa basic need (kebutuhan pokok) yang kita butuhkan,” ujarnya.
Sebelumnya Mahendra Siregar selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun tengah menyinggung perfect storm.
Baca Juga: Spoiler Awal One Piece 1063: Pengakuan Bonney hingga Pertarungan Blackbeard vs Law!
“Kalau kita lihat kondisi ekonomi global saat ini memang seperti layaknya badai. Hanya memegang banyak yang bertanya apakah angin topan atau perfect storm. Nampaknya perfect storm yang akan probabilitasnya ke depan,” pungkasnya.***
