Soal Tragedi Kanjuruhan, Polisi Sebut Gas Air Mata Tidak Mematikan

- 10 Oktober 2022, 20:43 WIB
Polri mengatakan bahwa korban-korban yang meninggal dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata.
Polri mengatakan bahwa korban-korban yang meninggal dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata. /PMJ News/

PR TASIKMALAYA - Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa pada 1 Oktober 2022 tengah diproses kepolisian.

Berkenaan dengan korban jiwa, Polri mengatakan bahwa korban-korban yang meninggal dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata.

Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada awak media Senin, 10 Oktober 2022.

Menurut Dedi, kadar Chlorobenzalmalononitrile atau gas air mata tidak mematikan, bahkan tingkatan kadar tinggi pun tak mematikan.

Baca Juga: 10 Fakta Psikologis yang Seharusnya Disimpan Sendiri untuk Hidup yang Lebih Baik, Anda Pernah Merasakannya?

"CS (Chlorobenzalmalononitrile) atau gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Lanjut Dedi, klaim tersebut didasari dari keterangan ahli maupun dokter yang menangani para korban, baik yang meninggal dunia atau korban luka dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Adapun keterangan itu didapatkan dari dokter spesialis penyakit dalam, seperti spesialis penyakit THT, penyakit paru, dan juga spesialis penyakit mata.

Dedi menyebut, dari semua dokter tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata.

Baca Juga: Sutradara Ungkap Ryan Reynolds Tidak Menyukai Kostum Deadpool, Ini Alasannya

Dedi menegaskan, para korban yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan disebabkan karena kekurangan oksigen akibat korban berdesak-desakan.

"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Karena terjadi berdesak-desakan. Kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3," ujar Dedi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ Senin, 10 Oktober 2022.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak ratusan suporter meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kerusuhan terjadi Pasca pertandingan Arema versus Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 dengan dimenangkan Persebaya.

Baca Juga: Tes IQ: Bukan Orang Biasa! Hanya si Cerdas  yang Liat 5 Perbedaan Anak Ini, Berani Coba?

Akibat tragedi itu sebanyak 127 meninggal dunia dan ratusan korban lainnya luka-luka.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah