Dedi Prasetyo menilai bahwa sejumlah Aremania yang memasuki area lapangan Stadion Kanjuruhan hendak melakukan tindakan anarkis sehingga kemudian aparat keamanan membenarkan dengan menembakkan gas air mata.
Tidak hanya itu di area luar Stadion Kanjuruhan pun terjadi kerusuhan saat tim pengamanan sedang mengevakuasi pemain dan ofisial dari Persebaya Surabaya.
“Di luar pun ada kejadian. Ketika tim pengamanan mengevakuasi pemain dan ofisial Persebaya ke luar stadion diadang, butuh waktu sekian lama. Juga terjadi perusakan, pembakaran dan sebagainya,” tambahnya.
Kemudian gas air mata juga ditembakkan kepada para suporter Aremania yang berada di luar Stadion Kanjuruhan Malang untuk menghalau dan membubarkan.
Baca Juga: Netizen Korea Tanggapi Rumor Perselingkuhan Rain dengan Pegolf Profesional hingga Sebut Kekonyolan
“Di situ juga aparat melakukan penembakan gas air mata untuk menghalau dan membubarkan massa agar tidak terjadi tindakan yang lebih massif lagi,” lanjutnya.
Terkait dengan hal tersebut Dedi Prasetyo memastikan bahwa Polri akan terus mengusut tuntas semua kejadian baik itu di luar maupun dalam Stadion Kanjuruhan.***