“Sebetulnya bukan susah sekali ya, fokusnya (pemerintah) sekarang masih mencari tahu data dari mana sumbernya, kemudian mengelola isu yang ada, berkoordinasi, jadi belum masuk tahap investigasi,” ujarnya.
Meski demikian, dia juga sangat yakin suatu hari nanti Bjorka akan tertangkap.
Dia menambahkan, data-data yang 1.3 miliar tersebut dibeli Bjorka dari pihak lain yang menjual di dark web.
“Paling tidak untuk yang 1.3 miliar itu ya dia beli di dark web. Ada yang menjual, yang menjual tanda kutip complain,” jelasnya.
“Saya nggak tahu perjanjian jual belinya gimana, yang menjual complain, ternyata dia beli,” sambung Gildas.***