Baca Juga: Tes Fokus: Uji Ketelitian! Hewan Apa yang Kamu Lihat di Sini?
Langkah itu diiringi penguatan usaha melalui pembentukan Koperasi Serba Usaha (KSU) Asap Indah yang diketuai langsung oleh Tejo.
Kini, KSU Asap Indah memiliki anggota 76 pelaku UMKM dengan mempekerjakan sekitar 350 tenaga kerja yang merupakan masyarakat di sekitar Desa Wono Sari.
Usaha itu pun berhasil memutar roda ekonomi dengan omset sekitar Rp750 juta per hari dan bahan baku 25 ton ikan.
Pada tahun lalu, ide pengalengan ikan asap muncul. Tejo ingin salah satu makanan khas tersebut tak hanya tahan 2-3 hari.
Ternyata dengan proses pengalengan, ikan asap buatan kelompok usaha yang dipimpin Tejo bisa tahan lebih dari 6 bulan tanpa perubahan rasa.
Dari sana, Tejo dan kelompok usahanya memberanikan diri melabeli dengan brand Iwaku.
Kini, ikan asap kalengan Iwaku diproduksi mencapai 2.500 kemasan untuk kebutuhan pasokan selama satu bulan.
Dengan proses pengalengan seperti sarden, Tejo menyebut permintaan dari pasar luar negeri mulai berdatangan, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.