Harga Telur Ayam Tembus Rp33 Ribu, Mendag Sebut Program Bansos Salah Satu Penyebab Naiknya Harga

- 24 Agustus 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi - Mendag sebut program bansos sebagai penyebab dari naiknya harga, salah satunya yakni harga telur ayam.
Ilustrasi - Mendag sebut program bansos sebagai penyebab dari naiknya harga, salah satunya yakni harga telur ayam. //Antara/Reno Esnir

Baca Juga: Bedah Kitab Sihir Pegangan Gus Samsudin dan Dukun di Indonesia, Begini kata Ustaz Faizar

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Perdagangan, pada 24 Agustus 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran sudah mencapai Rp31 ribu per kilogram dan naik sekitar 2,9 persen dari minggu lalu.

Mendag berpendapat kalau adanya afkir dini karena sebelumnya harga telur turun menjadi Rp25 ribu.

Artinya, peternak banyak yang memutuskan afkir dini dengan memotong ayam petelur guna mengurangi produksi indukan agar tidak bertelur dan menjadi bibit ayam, karena harganya terlalu rendah.

Distribusi telur dalam skala besar juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya permintaan telur ayam di pasaran dan mempengaruhi harga.

Baca Juga: Mantan Perdana Menteri Malaysia Ditahan, Pihak Penjara Bantah Beri Fasilitas Khusus

Menghadapi situasi ini, Mendag mengungkapkan akan melakukan pertemuan dengan pelaku usaha pada tingkat peternakan petelur.

“Mudah-mudahan tiga minggu sampai satu bulan mendatang sudah mulai turun lagi tapi dengan harga yang wajar, konsumen tidak keberatan tapi peternak tidak rugi,” ujar Mendag.

Dia menambahkan kalau idealnya harga telur berada di kisaran Rp28 ribu sampai Rp29 ribu per kilogram.

Hingga saat ini diketahui bahwa harga telur tertinggi berada di Papua yang mencapai Rp42 ribu per kilogramnya.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah