Seperti halnya kasus-kasus yang terjadi di Pulau Sabu, Sulawesi Selatan, dan di Minahasa yang justru dianggap tidak penting.
“Dan kebayang nggak, kalau orang dengan status level seperti itu dengan ekspos sebesar itu, (gimana) kasus-kasus orang kecil yang urgensi keadilannya tidak dianggap yang di ujung sana di Sulawesi Selatan, di tempat terpencil, yang di Pulau Sabu, yang di Minahasa, yang dianggap nggak penting karena orang kecil,” bebernya.
Wanita yang dikenal juga sebagai pemandu acara di Mata Najwa tersebut tidak habis pikir, bagaimana bisa pihak kepolisian merekayasa kasus sedemikian rupa.
“Kebayang nggak sih kalau polisinya polisi saja merekayasa kasus sedemikian rupa,” katanya.
Baca Juga: Kasus Pencurian Cokelat di Alfamart Viral: Hotman Paris Ditunjuk Sebagai Kuasa Hukum!
Baca Juga: Persiapan Avengers: The Kang Dynasty Sedikit Dirusak oleh Avengers: Infinity War, Kenapa?
Ditambah lagi, saat ini sebanyak 31 aparat penegak hukum diperiksa karena diduga menutup-nutupi kasus pembunuhan Brigadir J.
“Dan kemudian beramai-ramai menutupi kasus ini sampai ada 31 orang lho sejauh ini,” ungkapnya.
“31 aparat penegak hukum yang sekarang diperiksa kode etik maupun kemungkinan kena pidana, karena ramai-ramai membohongi kita untuk menutupi kejahatan,” lanjutnya.