PR TASIKMALAYA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, optimistis industri tekstil dan produk tekstil (TPT) akan memperluas pasar ekspor untuk memenuhi target ekspor US$14 miliar (atau setara Rp205 triliun) pada 2022.
Agus berharap, industri tekstil terus memberikan kinerja yang baik, sebagian besar didorong oleh pesatnya pertumbuhan penjualan melalui platform e-commerce.
Selain itu, kesadaran konsumen akan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi tekstil juga diharapkan berpengaruh, sejalan dengan komitmen pengurangan karbon dan air.
Di sisi komoditas, prinsip keberlanjutan juga didorong melalui penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan penerapan prinsip ekonomi sirkular, tambahnya.
“Keberadaan Making Indonesia 4.0 akan mendorong transformasi industri TPT agar lebih berdaya saing dan berinovasi dalam upaya bersaing dan menjawab tuntutan pasar global," kata Agus dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Untuk mempercepat implementasi Industri 4.0, industri tekstil diharapkan dapat memanfaatkan beberapa teknologi utama untuk mengalahkan persaingan global.
Teknologi tersebut antara lain kecerdasan buatan, kain baru, Internet of Things (IoT), Analisis Data Cepat untuk Adaptasi Cepat, perdagangan seluler, virtual dan augmented realitas (VR), editor vektor online, pencetakan 3D, teknologi blockchain, dan praktik berkelanjutan.
Selain itu, Kementerian Perindustrian telah menginisiasi langkah strategis berupa program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022 untuk mendorong peningkatan pemanfaatan industri yang ada, serta mendorong investasi, termasuk investasi baru dan perluasan, di Indonesia.
Baca Juga: Tes IQ: Bikin Mata Pegal! Coba Temukan 6 Perbedaan Pada Pria Ini