Masyarakat diharuskan untuk siap baik dari segi sarana-prasarana, jalur evakuasi, tersedianya tempat-tempat yang aman, serta keterampilan menyelamatkan diri.
Karenanya, dengan kesiapan seperti ini, diharapkan bisa menghindari adanya korban jiwa jika skenario terburuk gempa megathrust sampai terjadi.
Kepala BMKG mengungkapkan bahwa untuk hal inilah Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami diadakan.
"Gempanya tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiwanya yang dicegah," katanya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Tak Disangka! Ternyata Cara Anda Duduk Memiliki Arti yang Mengungkap Kepribadian
"Kalau sewaktu-waktu terjadi, Insyaallah masyarakat semestinya sudah siap dan tidak terjadi korban jiwa," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan bahwa gempa dan tsunami tidak dapat diprediksi.
Sehingga mau tidak mau, suka ataupun tidak suka, semua masyarakat harus siap. Tetapi kesiapan tersebut haruslah matang dan didasarkan pada wawasan dari Sekolah Lapang Gempa Bumi.***