Network
PR TASIKMALAYA - Zubairi Djoerban diketahui merupakan Ketua Satuan Tugas (satgas) penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Zubairi Djoerban atau yang kerap disapa Prof Zubairi belum lama ini kembali mengingatkan warganet untuk menggalakan protokol kesehatan (prokes) melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa, 14 Juni 2022.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam cuitan Twitter akun @ProfesorZubairi, Zubairi Djoerban menyampaikan jika Covid-19 kembali merebak.
Meski saat ini, banyak orang yang sudah jengah, Zubairi Djoerban tetap mengingatkan perihal kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Tes IQ: Berani Uji Kejeniusan Otak dengan Persamaan Matematika Ini? Ayo Jangan Kalah oleh Anak SD!
"Saya tahu beberapa orang jengah dengan Covid-19. Tapi saya harus ingatkan kembali," ungkap Zubairi Djoerban.
"Apalagi ada tambahan 930 kasus baru, 10 kematian, serta positivity rate Indonesia 4,8% dan Jakarta 5%. Rasanya prokes harus digalakkan lagi-agar kita dapat menekan risiko penularan sebelum telat," lanjutnya.
Hingga artikel ini dimuat, cuitan Prof Zubairi tersebut menuai 582 retweets, 51 qoute tweets, dan 1.080 likes.
Banyak warganet yang menanggapi cuitan tersebut. Ada yang menanggapi dengan baik, terkejut, dan biasa saja.
Baca Juga: Kim Sejeong Dapat Truk Kopi, Aktris Pemeran A Business Proposal Ungkap Pesan untuk Seol In Ah
Misalnya dari tanggapan Quote Tweets, pemilik akun @__isyana mengatakan keterkejutannya soal cuitan Zubairi Djoerban tersebut.
"It happened again, seriously covid naik lagi," katanya.
"What?? 900+ Cases? Covid-19 masih ada," ujar akun @kunloveut.
Lalu, berdasarkan data terbaru yang dilansir dari kaman World Ometers, kasus Covid-19, pada hari Rabu, 15 Juni 2022 sudah mencapai angka yang sangat tinggi.
Ada sekitar 6.062.009 orang yang terpapar kasus Covid-19, lalu 5.900.049 orang yang sembuh dan 156.662 orang meninggal karena Covid-19.
Oleh karena itu, agar angka kasus covid-19 di Indonesia berkurang, Zubairi Djoerban mengingatkan kembali masyarakat di Indonesia untuk tetap melawan Covid-19 dengan cara menggalakkan prokes.***
