Baca Juga: Tes IQ: Super Sulit! Cermati si Beruang dan 3 Penguin ini, Adakah Hal Aneh? Uji Logika Anda
“Mohon maaf, saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sendal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat, makin tidak terlindungi kita, itulah fasilitas,” kata Firman dalam keterangannya di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Senin, 13 Juni 2022.
Terkait imbauan larangan naik motor pakai sendal jepit, Firman berharap masyarakat tidak mengeluhkan biaya untuk membeli sepatu.
Sebab hal ini tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan ketika menggunakan sepatu.
“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. tolong itu dijadikan pertimbangan untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada . ini berguna helm standar dan sepatu,” kata Firman.
Baca Juga: Pelukan Terakhir Adik Eril untuk sang Kakak, Warganet: Sending Virtual Hug Zara
Imbauan ini adalah komitmen Korlantas mengajak masyarakat agar tertib berlalu lintas.
Untuk terlaksananya imbauan ini, Firman mengatakan untuk memulai dari kesadaran diri terlebih dahulu lalu kepada orang terdekat.
Firman berharap kesadaran masyarakat untuk berkendara secara aman dapat dibangun dan agar menjadi kebiasaan bukan karena ada petugas.
“Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun, sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas,” terang Firman.***