Menurut Kesih, ia telah memeluk agama Islam sejak usia 15 tahun bersama kedua orangtuanya dan kini bersama suami bernama Sudin (40), warga Badui yang juga menjadi mualaf.
Ia memeluk agama Islam berawal orangtuanya yang tinggal di perumahan yang berada di luar kawasan hak ulayat masyarakat Badui dan menempati bangunan rumah yang menggunakan atap genteng dan tembok.
Penggunaan bangunan perumahan itu tentu bertentangan dengan adat Badui, sehingga orangtuanya sangat keberatan dengan adat tersebut hingga orangtuanya bernama Arman sekeluarga memeluk agama Islam.
Baca Juga: Pemkab Tasikmalaya Siapkan Bantuan Bagi Masyarakat yang Terlewat Jaring Pengaman Sosial
"Kami sekarang tinggal di pemukiman Kampung Landeuh dengan orangtua," kata Kesih.
Dalam pengajian yang disampaikan ustadz dan kiyai, mengajak untuk bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Disamping itu juga menebar kebaikan, kasih sayang, hidup damai, rukun juga toleransi hingga mencintai Tanag Air sebagi bentuk orang bertaqwa.
Baca Juga: Makna Awan Berbentuk Bunga pada Spongebob Squarepants Terungkap, Teori itu Jadi Viral di Medsos
Sebab, ciri-ciri orang yang beriman itu wajib beriman kepada Allah Swt dan Rasulnya juga patuh dan taat terhadap pemerintah.
Biasanya, pelaksanaan pengajian untuk kaum ibu-ibu dilaksanakan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, sedangkan pengajian untuk kaum bapak-bapak digelar pukul 20.00 WIB sampai 22.00 WIB.