PR TASIKMALAYA - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan tentang lamanya waktu isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19.
Selain soal isoman, Zubairi Djoerban juga menjelaskan terkait apakah boleh diimunisasi berbarengan dengan vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Zubairi Djoerban karena masih banyak masyarakat yang bingung terkait dua hal tersebut melalui cuitan di Twitter-nya @ProfesorZubairi pada Minggu, 13 Februari 2022.
"Masih banyak yang bingung tentang isoman dan berapa lama sebenarnya SARS-CoV-2 “nongkrong” di tubuh seseorang hingga tidak menularkan lagi ke orang lain," cuitnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kamu Orang yang Tidak Suka Diatur
"Lalu, apakah boleh imunisasi dilakukan bersamaan dengan vaksin Covid-19. Saya coba rangkum tanya jawabnya," sambungnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Terkait isoman, ia menjelaskan bahwa bagi orang tanpa gejala (OTG) isoman dilakukan selama satu hingga dua minggu.
Adapun setelah isoman itu, apabila hasil tesnya masih positif, ia mengungkapkan bahwa itu tidak menular lagi.
"Hasil positifnya itu bukan virus yang bukan menular. Tapi itu bangkai virus yang tidak bisa lagi menukarkan. Jadi ya aman," ungkapnya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pohon Mana yang Disukai? Ternyata Ungkap Watak Asli Anda
Lalu, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI itu juga menjekaskan bagaimana dengan kondisi orang yang terpapar Covid-19 dengan gejala berat atau pernah masuk ICU.
"Untuk yang pernah terpasang ventilator atau masuk ICU dan kemudian sembuh, maka virusnya bisa “nongkrong” lebih lama di tubuhnya. Bisa sebulanan, terkadang lebih," tulisnya.
Sedangkan terkait anak diimunisasi bersamaan dengan divaksin Covid-19 menurutnya hal itu boleh.
"Apakah boleh anak yang baru diimunisasi campak dan DPT divaksin Covid-19?," tulisnya.
Baca Juga: Sentil Mahfud MD yang Nonton Wayang, Roy Murtadho: Rezim Sekarang Lebih Dramatis dari Mahabarata
"Boleh. Bahkan CDC Amerika mengizinkan vaksinasi Covid-19 dilakukan bersamaan dengan vaksin-vaksin lain di hari yang sama," lanjutnya.
Menurutnya, hal tersebut juga boleh dilakukan berbarengan dengan vaksin yang berasal dari kuman atau virus yang dilemahkan.
"Iya. Tetap boleh. Intinya vaksin apapun boleh diberikan secara bersamaan dengan vaksin Covid-19," pungkasnya.***