Kedua, terjadi akibat runtuhnya lereng Gunung Anak Krakatau pada Desember 2018.
"Yang menarik di sini ialah bagaimana sedimen ini sedang tertimbun kembali dan menumpuk dari waktu ke waktu di Selat Makassar oleh arus laut," ujar salah satu pakar kebumian terkemuka dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Ir. Benyamin Sapiie, saat menanggapi temuan tersebut.
Profesor yang akrab disapa Ben Sapiie ini mengatakan penelitian ini bisa memperkaya pengetahuan masyarakat geologi dan geofisika Indonesia, terutama terkait bahaya sedimentasi dan tanah longsor di Selat Makassar.
“Masa depan penelitian ilmu bumi menggunakan terintegrasi, multiilmiah pendekatan dengan kolaborator internasional,” tutur Sapiie dikutip dari Pikiranrakyat-Depok.com.*** (Bayu Nurulah)
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Depok.com dengan judul Ilmuwan Inggris Temukan Potensi Tsunami di Ibu Kota Baru Indonesia, Ini Kata Pakar ITB.