Bahkan, sampai viral video aparat yang mengamankan sebagian warga karena dianggap memprovokasi.
Baca Juga: Bos Warteg Perkosa Karyawan hingga Hendak Bunuh Diri, Polisi: Masih di Bawah Umur Korbannya
Karena viral, aparat menuai kecaman dari netizen, serta juga dari berbagai pihak berpengaruh di Indonesia.
Aparat dianggap represif terhadap warga Desa Wadas.
Bukan hanya aparat, Gubernur Jawa Tengah juga terkena dampak dan menjadi bulan-bulanan hujatan netizen.
Meskipun, akhirnya Kapolda Jateng dan Ganjar Pranowo mengklarifikasi berita hoaksnya, serta menyampaikan permohonan maaf.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Bicara soal Desa Wadas: Bawa Meteran, Jangan Bawa Polisi
Ganjar Pranowo mengaku siap bertanggung jawab, dan juga membuka ruang dialog yang difasilitasi Komnas HAM.
Sedangkan yang menjadi sorotan Fahri Hamzah dan Said Didu, ialah wakil rakyatnya yang dianggap tidak hadir di tengah-tengah masyarakat.
Anggota DPR RI dapil Desa Wadas dianggap tutup mata, melihat rakyatnya yang berkonflik dan bermasalah.***