Network
PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, Jusuf Kalla menjadi sorotan publik soal pandangannya terkait masjid yang menjadi isu radikalisme.
Jusuf Kalla mengkritik langkah Polri yang memetakan masjid dalam upaya mencegah radikalisme.
"Saya ingin sampaikan bahwa tidak ada radikalisme yang pernah mengacau negara lewat masjid," ujar Jusuf Kalla yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pikiran-Rakyat.com, pada Selasa, 1 Februari 2022.
Selain itu, menurut Jusuf Kalla, hampir semua yang terkait radikalisme dan kelompok berasal bukan dari masjid.
Baca Juga: Rocky Gerung Catut 'Keakraban' di Perayaan Imlek 2022, Ada Apa?
"Kalau begitu masalahnya ya periksa semua rumah kontrakan karena di situ yang bikin bom," tuturnya.
"Tidak pernah ada di baiat, di masjid macam-macam," tambahnya.
Hal ini sontak menjadi sorotan khusus bagi jurnalis senior Hersubeno Arief yang meminta pandangan dari Rocky Gerung, dalam Kanal YouTube Rocky Gerung Official, edisi 1 Februari 2022.
"Bahasa Pak JK (Jusuf Kalla) itu begitu, selalu mudah menggunakan bahasa sehari-hari," tutur Arief.
Sementara itu, Rocky Gerung menyoroti terkait ungkapan Jusuf Kalla terkait masjid yang menjadi isu radikalisme.
"Ya memang, masjid tempat melakukan pendidikan politik yang bermutu, karena itu mesti ada kritikan," terangnya.
"Kan nggak ada, khotbah yang seolah-olah hanya dihadapkan ke langit, ada masalah-masalah muamalah, sosial, yang mesti dikasih keterangan oleh ustaz," sambungnya.
Hal ini, menurutnya dapat disampaikan oleh pemuka masyarakat dalam kesempatan itu.
Baca Juga: Choi Woo Shik Ceritakan Tentang Karakternya di Our Beloved Summer dan Tipe Wanita Idealnya!
Selain itu, dirinya mengajak publik untuk mengerti bahwa dari awal masjid di Indonesia bukan sekedar tempat ibadah.
"Ya memang fungsi utamanya, tapi tempat untuk membicarakan ketidakadilan sosial," ujarnya.
"Bahkan tempat gerilya dulu di zaman kemerdekaan itu," pungkasnya.***
