Baca Juga: Singgung Fuji, Gilang Dirga dan Kiky Saputri Ricuh soal Tarif Rp30 Juta
Oleh karena itu, dirinya mengatakan bahwa Jusuf Kalla telah mengimbangi narasi hegemoni radikalisme dengan ketidakadilan sosial.
Seperti diketahui, Jusuf Kalla merupakan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Baru-baru ini, dirinya menyatakan tidak setuju dengan rencana Polri yang ingin memetakan masjid sebagai upaya mencegah radikalisme.
Hal ini karena menurutnya bahwa tidak ada radikalisme yang mengacau negara lewat masjid.
Baca Juga: Terkait Dugaan Korupsi di Tubuh Garuda Indonesia, Kejagung Panggil Tiga Saksi
"Saya ingin sampaikan bahwa tidak ada radikalisme yang pernah mengacau negara lewat masjid," ujar Jusuf Kalla.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, menurut mantan Wapres itu, hampir semua yang membuat bom, radikalisme dan kelompok berasal dari rumah kontrakan.
"Kalau begitu masalahnya ya periksa semua rumah kontrakan," tegasnya.
Selain itu, dirinya menyebutkan jika ada penceramah yang mengkritik pemerintah, itu sifatnya untuk amar makruf nahi mungkar, bukan meruntuhkan negara.