Perayaan Tahun Baru Imlek di Aceh Terapkan Protokol Kesehatan

- 1 Februari 2022, 12:08 WIB
Perayaan Tahun Baru Imlek pada Kota Banda Aceh berlangsung tertib, aman dan penuh toleransi, serta mematuhi protokol kesehatan Covid-19.*
Perayaan Tahun Baru Imlek pada Kota Banda Aceh berlangsung tertib, aman dan penuh toleransi, serta mematuhi protokol kesehatan Covid-19.* /PEXELS/@rodnae-prod

PR TASIKMALAYA – Perayaan Tahun Baru Imlek pada Kota Banda Aceh berlangsung tertib, aman dan penuh toleransi.

Walaupun, Tahun Baru Imlek di Aceh harus tetap mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Menurut Ketua Yayasan Vihara Dharma Bakti Yuswar di Banda Aceh, mengatakan bahwa tidak ada yang melarang untuk sembahyang dan merayakan Tahun Baru Imlek.

Namun, perayaan Tahun Baru Imlek di Aceh hanya dibatasi jumlah yang datang untuk dengan tujuan mengurangi keramaian.

Baca Juga: All of Us Are Dead: Adegan Pelajar Wanita Melahirkan di Kamar Mandi Menuai Kontroversi

“Kita membatasi, tapi tidak melarang. Siapa saja bisa datang sembahyang, siap sembahyang pulang, tidak berjamaah.

"Jadi kita bisa kurangi keramaian, kita tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada 1 Februari 2022.

Momentum pada pergantian Tahun Baru Imlek dilakukan pada tengah malam.

Selain itu, umat Buddha selalu melakukan sembahyang sebagai rasa syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun.

Baca Juga: 5 Film dan Drama Korea yang Bisa Membantu Anda Mempelajari Budaya Korea Selatan

Di lain hal, Polresta Banda Aceh juga ikut membantu mengamankan dan berjaga-jaga selama Imlek di sekitar vihara saat para umat melakukan sembahyang yang dilakukan secara bergantian.

Yuswar mengatakan bahwa ada yang melakukan sembahyang pada malam ini dan besok pagi.

“Ada yang sembahyang malam ini, ada juga yang besok pagi, jadi tidak terfokus semua malam ini sehingga tidak ramai sekali,” menurutnya

Yuswar menyatakan bahwa perayaan Imlek tahun ini sebagai rasa syukur kepada Tuhan dan berharap lebih baik dari tahun lalu.

Baca Juga: Viral Kucing Tergemuk di Dunia, Warganet Tuduh Pemilik Lakukan Kekejaman Terhadap Hewan

“Perayaan Imlek ini sebagai rasa syukur kita kepada tuhan, terima kasih kepada tuhan, bahwasannya setahun yang lalu itu sudah diberkati rezeki rahmat, kesehatan dan sebagainya, jadi kita bersyukur untuk itu, kita mengharapkan berkah yang lebih baik daripada tahun yang lalu,” jelasnya.

Menurut Yuswar, masyarakat di Provinsi Aceh tersebut sangat menghargai perbedaan keyakinan beragama.

Sebagai informasi tambahan, Vihara Dharma Bhakti yang berada di Jalan Panglima Polem, Peunayong, Banda Aceh sudah berdiri sejak 1936.

Yuswar menegaskan bahwa Aceh tidak pernah menimbulkan masalah yang menjerumuskan ke hal negatif termasuk SARA.

Baca Juga: Lirik Lagu Don't Stop - ATEEZ, Dilengkapi Terjemahan Bahasa Indonesia

Selama Yuswar tinggal, banyak warga yang melihat langsung para umat Buddha melakukan sembahyang dan tidak ada perkataan maupun perbuatan yang melecehkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x