"Saya menilai pembukaan data kepada publik juga menghindari fitnah di masyarakat terhadap keberlangsungan pesantren," tutur Achmad Baidowi.
Diketahui sebelumnya pada Minggu 30 Januari 2022, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid menjelaskan bahwa Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan ada 198 pesantren yang dicurigai memiliki pemahaman radikalisme atau terorisme.
Pernyataan tersebut pun menjadi perbincangan dan berbagai spekulasi dari beberapa belah pihak.
Bahkan, ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa tuduhan terkait 198 pesantren tersebut tak lain hanya karena BNPT memang anti-pesantren dan Islamofobia.
Baca Juga: Cerita Mitologi Moon Knight Berbeda dari Serial Marvel Ini, Begini Ulasannya!
“Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-'framing' berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," pungkas Ahmad Nurwahid.***