PR TASIKMALAYA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan soal pentingnya kritik terhadap pejabat publik.
Mahfud MD menjelaskan bahwa kritik itu penting bagi pejabat publik karena setidaknya ada dua alasan.
Hal itu disampiakan Mahfud MD melalui cuitan di akun Twitter-nya @mohmahfudmd pada Kamis, 6 Januari 2021.
"Minimal 2 alasan, mengapa kritik itu penting bagi pejabat publik," cuitnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Baca Juga: Kate Middleton Akan Lewatkan Pesta Ulang Tahun Gegara Hal Ini
Pertama, Menurut Mahfud MD, kritik itu agar mengingatkan pejabat publik bahwa mereka diawasi oleh banyak orang.
Kedua, agar pejabat publik bisa menjelaskan bahwa kritik yang disampaikan kepada mereka adalah salah.
"1) agar kita (pejabat publik) tahu bahwa kita diawasi oleh orang banyak," tulisnya.
"2) agar bisa menjelaskan (menjawab kritik) dengan data jika isi kritik itu salah," sambungnya.
Baca Juga: Editan Status Pelaksana Tugas Walikota Bekasi, Fraksi Golkar: Ini Hasil...
Namun, menurut Menko Polhukam itu, yang juga penting dari kritik adalah pengkritik juga harus siap dikritik balik.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa apabila pejabat publik menjawab kritik jangan justru dianggap anti kritik.
"Yang penting pengkritik harus siap dikritik balik. Jangan menuding yang menjawab kritik sebagai orang antikritik," pungkasnya.
Cuitan terkait kritik terhadapa pejabat publik Mahfud MD pun mendapat tanggapan dari publik.
Baca Juga: 5 Idol KPop Wanita Ini Dikenal sebagai Ulzzang Sebelum Debut, Ada Irene Red Velvet
Salah satu yang memberi tanggapan adalah sahabatnya sendiri, Muhammad Said Didu.
Said Didu menyampaikan bahwa ia setuju dengan apa yang disampaikan oleh Menko Polhukam itu.
Namun, menurutnya apabila pejabat publik dikritik oleh rakyat, maka pejabat tidak punyak hak untuk menghukum, karena itu hak rakyat.
"Setuju," cuit Said Didu membalas penjelasan kritik ke pejabat publik Mahfud MD.
"Dan rakyat punyak hak mengritik pejabat karena rakyat menggaji pejabat sehingga seharusnya tidak punya hak untuk "menghukum" rakyat yang melakukan kritik karena itu hak rakyat," sambungnya.
Ia pun menambahkan, seolah-olah bercanda ia menyinggung soal klub bola liga Inggris yang didukung oleh Mahfud MD.
"Dan harus dibedakan kritik dengan fakta. Contoh, bahwa MU (Manchester United) itu klub letoy. Ini fakta bukan kritik. Jelas?," pungkasnya.
***