PIKIRAN RAKYAT - Sebelumnya, beredar kabar terkait kasus penculikan yang hendak dilakukan oleh supir taksi online kepada salah satu pegawai di bilangan Jakarta Selatan.
Cerita yang membuat ngeri para pengguna aplikasi online tersebut sempat viral lantaran korban merasa pelaku sedang berusaha menculik dirinya akibat suara bisik-bisik yang didengar korban.
Korban Istiani Wulandari lantas menekan tombol emergency di dalam aplikasi tersebut dan meminta bantuan pada pihak pengembang untuk membantunya yang terjebak dalam situasi ketakutan tersebut.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Tiongkok Dikucilkan Dunia Setidaknya hingga Maret 2020, Termasuk oleh Indonesia
Alhasil, anggota Polda Metro Jaya berhasil menangkap terduga seorang supir taksi onloine yang berupaya melakukan penculikan tersebut.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umun Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Suyudi Ario Seto, pihaknya telah menangkap seorang laki-laki berinisial MIS, pelaku perobaan penculikan tersebut.
Pelaku yang menggunakan mobil berplat nomor B-2601-BKV tersebut hendak mengantarkan korban ke kawasan Dharmawangsa dan ICE BSD, namun karena pelaku menunjukkan gelagat mencurigakan, korban lantas berpikiran bahwa pelaku merupakan kompolatan penculik.
Namun, dari hasil pemeriksaan oleh pihak kepolisian, ternyata MIS alias Muhammad Imam Sohibi bukan seorang penculik.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, polisi akhirnya mempertemukan sang supir taksi online tersebut dengan Istiani, yang sempat menduga Imam seorang penculik.
Dalam keterangannya, Istiani mengakui adanya kesalahpahaman antara dirinya dengan sang pengemudi taksi online tersebut karena ia semoat ketakutan dan turun di tengah tol.
Baca Juga: Tingkatkan Jumlah Pengusaha Muda, Pemerintah Kota Bogor Gelar Kelas Inspirasi
Karyawati yang hendak mengunjungi Wedding Expo tersebut telah berjanji untuk mencabut laporannya pada polisi.
“Ya (akan cabut laporan, red.) secepatnya pada hari ini,” ujar Istiani di Polda Metro Jaya.
Istiani menyebut, kasus tersebut lantaran adanya human error akibat sang supir belum mengetahui arah jalan.
“Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman, ini dikarenakan driver tersebut pun baru jadi driver selama 1 bulan.
"Terjadi human eror, kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke jalan raya,” lanjut Istiani.
Ia dan sang driver online sudah saling memaafkan terkait kesalahpahaman yang telah terjadi. Tak hanya kepada sang supir, ia pun meminta maaf kepada pihak Grab, selaku operator pengembang aplikasi yang dipakainya.
Terkait bisik-bisik yang ia sempat dengar lewat mulut sang supir, ia pun mengakui kesalahannya dalam mendengar percakapan dengan nada pelan tersebut, karena Imam ternyata tak ingin menganggu penumpangnya.
“(Soal sandi) saya sudah di klarifikasi juga karena yang saya dengar ada suara bisik-bisik beliau menerima telepon.
"Ternyata pada saat itu telah dijelaskan juga dan telah diperiksa dipanggilan telepon dia, itu dia sedang menelepon orang tuanya,” beber Istiani.
Sementara itu, Imam juga meminta maaf kepada Istiwasi karena ia mengakui belum memahami betul aplikasi Grab dan telah berdamai atas kasus tersebut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Februari 2020, Aries Kendalikan Diri dan Cancer Bersabarlah
“Saya sebelumnya memohon maaf kepada pihak yang terlibat dari pihak Grab maupun pihak Polda Metro atau Mbaknya (Istiani, red.) juga atas kesalahpahaman semua ini, karena saya belum memahami aplikasi Grab kali ya,” tandas Imam.***