PIKIRAN RAKYAT - Virus corona sudah ditetapkan sebagai status darurat global oleh World Health Organization (WHO) yang merupakan salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum Internasional.
Status tersebut di kemukakan langsung oleh ketua WHO pada pertemuan dunia global kesehatan bersama para tenaga medis.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengadakan sebuah konferensi pers bersama seluruh ahli media internasional di Jenewa, Swiss.
Baca Juga: Ketahui 12 Ciri Kepribadian Orang yang Lahir di Bulan Februari
Hal ini mendapatkan perhatian dari seluruh pemerintahan dunia, salah satunya Indonesia yang tepatnya siang kemarin mengadakan konferensi pers terkait proses evakuasi WNI yang berada di Hubei, Tiongkok.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun twitter resmi @KemenkesRI, konferensi pers pelepasan tim evakuasi WNI dari Wuhan ke Indonesia dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Pada proses pelepasan, 42 orang tim evakuasi tersebut didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI serta para crew Batik Air.
Baca Juga: Bisa Dilakukan dengan Berolahraga, Berikut 4 Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja
Crew Batik Air turut hadir dalam pelepasan tersebut, dikarenakan pesawat inilah yang akan digunakan untuk membawa sekitar 245 Warga Negara Indonesia dari Wuhan, Tiongkok.
Pemilihan pesawat Batik Airbus A330-00 yang merupakan bagian dari Lion Air ini, menuai berbagai respon dari warganet.
Pasalnya Batik Airbus A330-00 ini bukanlah termasuk National Flag Carrier.
National Flag Carrier ini merupakan pesawat yang dikeluarkan oleh perusahaan transportasi, dibentuk pemerintah dan terdaftar di negara berdaulat, serta mendapatkan hak istimewa oleh pemerintah negara untuk beroperasi international.
Baca Juga: Masuki Kawasan Darurat Virus Corona, Indonesia Siap Menjemput 245 WNI di Wuhan
Karena ini adalah sebuah misi kemanusiaan, penggunaan Garuda Airline yang merupakan bagian dari pesawat National Flag Carrier dapat memberikan kesan perjuangan pemerintah seutuhnya.
Namun kebingungan warganet sudah terjawab oleh pernyataan yang diberikan Retno pada saat konferensi pers.
Pengambilan keputusan ini berdasarkan masukan dari pihak WHO yang menyatakan tentang persyaratan yang harus dipenuhi pada saat melakukan evakuasi warga negaranya.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs The sun, pada konferensi pers di Jenewa, WHO mengemukakan penggunaan pesawat evakuasi harus memeiliki sedikit risiko yang ditimbulkan.
Baca Juga: Masuki Kawasan Darurat Virus Corona, Indonesia Siap Menjemput 245 WNI di Wuhan
Pesawat harus bisa terbang langsung dari negara asal hingga ke Wuhan tanpa ada proses transit sebelumnya.
Dalam hal ini, Batik Airbuss A-330-00 lah yang memiliki rute penerbangan langung dari Jakarta ke Wuhan.
"Batik Air atas saran pemerintah Tiongkok, sebab selama ini Lion air memang memiliki rute langsung Jakarta-Wuhan," ujar Retno.
Baca Juga: Masuki Kawasan Darurat Virus Corona, Indonesia Siap Menjemput 245 WNI di Wuhan
Kebijakan dari WHO tersebut ditujukan agar menurunkan risiko penyebaran virus ketika menggunakan pesawat diluar line atau resiko penyebaran pada saat transit.
Meskipun sebelum di evakuasi, seluruh WNI juga sudah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman.
WNI yang dievakuasi dalam keadaan sehat, dan sudah dilakukan screening dan clearing di sana. Nantinya akan dilakukan transit observasi sesuai dengan pedoman WHO.***